Setelah keluar dari penjara, kehidupan Ngannou tak lantas langsung membaik.
Dia menjadi gelandangan sebelum pada akhirnya mendatangi gym tinju pada usia 27 tahun.
"Saya masuk ke gym. Saya berkata sebenarnya saja kepada mereka bahwa saya ingin berlatih tetapi saya tidak memiliki uang," ucap Ngannou.
"Mereka memberi kesempatan kepada saya. Mereka bilang akan berbicara dengan pelatih kepala dan mendengar apa pendapatnya."
"Empat hari kemudian mereka memanggil saya dan memberi tahu bahwa pelatih setuju saya bisa berlatih bersama mereka."
"Saya sangat senang. Saya merasa ini adalah awal dari segalanya," jelas Ngannou melanjutkan.
Baca Juga: Lionel Messi Murka, Barcelona Siap Bentengi Diri dari Pengguna TikTok
Dia memulai pelatihan bertinju pada Agustus 2013 di MMA Factory.
Selama berlatih di Prancis, Ngannou diarahkan oleh sang pelatih untuk menjadi petarung MMA, bukan petinju.
Ngannou menerima saran dari pelatih dan memulai debut sebagai petarung MMA pada ajang 100% Fight, November 2013.
Setelah melakoni lima pertarungan dengan mencatat 4 kemenangan dan 1 kekalahan, Ngannou selanjutnya bergabung dengan UFC.
Baca Juga: Soroti Kematian 6.500 Pekerja, Pesepak Bola Ramai-ramai Protes Qatar
Dia melakoni debut di UFC pada Desember 2015 serta mencatat enam kemenangan beruntun sebelum pada akhirnya menjadi penantang gelar.
Nasib apes sempat menyelimuti Ngannou saat menghadapi Stipe Miocic dan Derrick Lewis karena menelan kekalahan semuanya.
Sejak dua hasil negatif itu, Ngannou kembali ke jalur sempurna dengan meraih empat kemenangan berturut-turut.
Saat ini, rekor pertarungan Ngannou 15-3 dan Instagram pribadinya mempunyai 2,1 juta pengikut.
Baca Juga: Tersakiti dan Tak Ada Momen Indah, Srdan Lopicic Pilih Lupakan Persib Bandung
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | berbagai sumber |
Komentar