Pada laga kedua melawan Persita, Frets Butuan kembali melakukan selebrasi serupa usai mencetak gol pada menit-35.
Gol tersebut mengantarkan timnya melibas Persita dengan skor akhir 3-1.
View this post on Instagram
Robert Rene Alberts mengatakan bahwa selebrasi perayaan gol dengan mengepalkan tangan memang sengaja dilakukan.
Dia menjelaskan selebrasi itu memiliki dua makna yang berarti sangat besar.
Pertama, ini adalah bentuk sikap tegas menentang tindak rasialisme dalam sepak bola.
Isu rasialisme terjadi setelah PSM Makassar mengalahkan Persija Jakarta dengan skor 2-0 pada laga di Stadion Kanjuruhan, Malang, Senin (22/3/2021).
Striker PSM, Patrich Wanggai yang membantu timnya menumbangkan Persija mendapat perlakuan tercela oleh oknum suporter di media sosial pribadinya.
Baca Juga: Persiraja Harus Hati-hati, Persib Bandung akan Tampil dengan Susunan Pemain Baru
Oleh karena itu, Persib mengecam tindakan rasialsime tersebut dengan menggerakkan kampanye antirasisme sepanjang mengarungi Piala Menpora.
"Ada dua makna dari selebrasi gol kami, jadi inisiatif untuk selebrasi itu datang dari saya, dan ini sebagai bentuk pesan dari kami dalam melawan rasisme di sepak bola yang terjadi setelah laga Persija lawan PSM Makassar," tutur Robert.
Selain itu, selebrasi kepalan tangan secara terpisah juga berarti sebagai bentuk penerapan protokol kesehatan.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar