Kendala tersebut tidak jauh-jauh dari masalah bayaran.
Jon Jones sejak tahun lalu begitu vokal menyuarakan kegelisahan akan jumlah pendapatan yang diterima petarung dari UFC.
Kebijakan UFC soal bayaran petarung memang cukup kontroversial.
Selain tidak dapat membawa sponsor pribadi ke pertandingan, petarung juga 'hanya' kebagian 20 persen pemasukan dari setiap event yang mereka ikuti.
Baca Juga: Wacana Megaduel UFC Bermasalah, Penakluk Predator Keluarkan Jurus Lulusan S3 Marketing Harvard
Presiden UFC, Dana White, sudah bersikap dingin ketika mantan penguasa kelas berat ringan itu memberi sinyal meminta bayaran tinggi untuk duel kontra Francis Ngannou.
"Jika saya Jon Jones dan saya menonton duel itu [Miocic vs Ngannou] dari rumah, saya akan pindah ke kelas menengah," ucap White setengah bercanda.
Terlepas dari ucapan bernada sindiran dari Dana White, UFC diketahui telah memulai negosiasi dengan Jon Jones. Namun, belum ada respons positif dari sang petarung.
Jon Jones telah mengatakan tawaran di bawah 10 juta dolar (sekitar 145 miliar rupiah) terlalu kecil untuk pertarungan semegah dirinya dengan Francis Ngannou.
Baca Juga: UFC Disarankan Bayar Jon Jones Rp 725 Miliar untuk Gebuk Francis Ngannou
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | espn.com |
Komentar