BOLASPORT.COM - Venue alias arena pertandingan tinju akbar antara dua juara dunia kelas berat, Tyson Fury dan Anthony Joshua, masih jadi teka-teki.
Divisi kelas berat tidak lama lagi akan memiliki juara sejati ketika Tyson Fury dan Anthony Joshua saling berhadapan di dalam ring.
Diberitakan BolaSport.com sebelumnya, Tyson Fury dan Anthony Joshua telah sepakat untuk bertanding.
Anthony Joshua dan Tyson Fury akan menjalani pertandingan sebanyak dua kali pada tahun 2021.
Baca Juga: Mike Tyson Ingin Semua Upaya demi Wujudkan Duel Sesama Monster UFC
Pertandingan dua petinju kelas berat asal Inggris itu tentu akan mampu menyedot perhatian para penggemar.
Pasalnya, baik Gypsy King serta Anthony Joshua sama-sama berstatus sebagai juara di kelas para raksasa.
Tyson Fury kini menyandang sabuk juara versi WBC setekah menumbangkan Deontay Wilder pada Februari 2020.
Adapun, Anthony Joshua memiliki empat sabuk juara kelas berat sekaligus yaitu IBF, IBO, WBA, dan WBO.
Baca Juga: Respons Jon Jones Setelah Terancam Gagal Hadapi Francis Ngannou
Dalam kesepakatan yang sudah terjadi, pertarungan pertama antara Tyson Fury dan AJ akan bergulir sekitar bulan Juni atau Juli.
Adapun pertandingan kedua akan dilangsungkan pada akhir tahun atau di bulan November atau Desember mendatang.
Dari segi pendapatan, kedua petinju akan mendapatkan sistem bagi hasil 50-50 untuk duel pertama.
Baca Juga: Jon Jones Yakin Capai Kesepakatan untuk Lawan Raja Kelas Berat UFC
Sementara untuk laga kedua, pemenang akan sedikit lebih diuntungkan dengan persentase 60-40.
Namun demikian, pihak penyelenggara masih memiliki pekerjaan rumah dengan memilih venue pertandingan.
Eddie Hearn selaku promotor Anthony Joshua cukup informatif dalam memberikan perkembangan terkini soal duel penyatuan gelar tersebut.
Eddie Hearn mengaku bahwa mencari arena yang ideal di tengah pandemi Covid-19 merupakan perkara yang tidak mudah.
Baca Juga: Komitmen Jawara Tinju Usai Kans Lawan Manny Pacquiao Serba Tak Jelas
Kalau boleh memilih, Eddie Hearn menyukai Wembley yang menjadi arena olahraga sakral di Negeri Ratu Elizabeth.
"Tidak ada yang ideal, jika situasinya ideal, kami akan mengambil Wembley dengan 100 ribu kursi," ucap Eddie Hearn kepada Sky Sport, dilansir dari Boxingscene.
Eddie Hearn sendiri melihat opsi paling realistis adalah kawasan Timur Tengah.
Hanya saja, arena pertandingan akan bertipe indoor sehingga akan ada keterbatasan untuk jumlah penonton.
"Namun jika hanya 20 atau 15 ribu di sebuah arena, semua tawaran dari Timur Tengah berbasis arena indoor," kata Eddie Hearn.
"Kami tahu bahwa kondisi pada bulan Juli di sana terasa panas jadi tak ada pilihan untuk bertarung di arena terbuka."
"Pertandingannya harus di arena indoor, dan beberapa arena di sana sudah ada siap untuk menggelar laga ini," imbuhnya.
Eddie Hearn mengaku bahwa kedua pihak akan menerima daftar opsi dan tawaran pada akhir pekan ini. Kesepakatan pun diharapkan bisa terjadi dengan segera.
Baca Juga: Slogan Kebanggaan Ditiru, Conor McGregor Mencak-mencak dan Semprot Kamaru Usman
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BoxingScene |
Komentar