Namun, karena kecintaannya pada Bajul Ijo, Mbah Mad Drai kukuh bertahan di Persebaya 1927 hingga kini menjadi Persebaya Surabaya yang dikenal banyak orang.
"Ya waktu kan ramai dualisme. Saya diajak gabung agar yang sana bisa dianggap Persebaya asli," kata Mbah Mad Drai dalam sebuah wawancara dengan Surya pada 19 Juni 2018.
"Waktu Persebaya ‘dimatikan’ saya merasa hancur, sedih. Saya sempat kepikiran, bagaimana nasib Persebaya nantinya."
Baca Juga: Ramadan Dulu, Calon Lawan Islam Makhachev adalah Mantan Juara Kelas Ringan UFC
"Saya juga sempat melarikan diri ke tim lain. Tapi tidak bisa lama, sebab hati nurani saya berteriak tidak puas," tandasnya.
Kini, purna sudah pengabdian 40 tahun Mbah Mad Drai untuk Persebaya Surabaya.
Beliau telah dipanggil Sang Khalik untuk melanjutkan pengabdiannya di surga.
Selamat jalan Mbah Mad Drai!
View this post on Instagram
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | Surya.co.id, Instagram/officialpersebaya |
Komentar