BOLASPORT.COM - Petarung kelas ringan UFC, Tony Ferguson, mengambil sisi positif dari kekalahan beruntun yang didapatkan dari dua pertandingan ke belakang.
Tony Ferguson hampir mencatatkan tanpa kekalahan selama satu dekade, namun catatan tersebut hancur pada tahun lalu.
Kekalahan pertama didapatkan Tony Ferguson saat berjumpa dengan Justin Gaethje di acara perebutan sabuk juara interim kelas ringan UFC.
Musuh bebuyutan Khabib Nurmagomedov tersebut dibuat hancur oleh Justin Gaethje lewat technical knockout (TKO) di ronde kelima.
Baca Juga: Tony Ferguson Rasakan Sensasi Berbeda dengan Pelatih Manny Pacquiao
Sedangkan kekalahan kedua diperoleh saat bentrok dengan Charles Oliveira pada acara UFC 256.
Ferguson kali ini kalah setelah wasit memutuskan Oliveira meraih kemenangan angka multak (unanimous decision) dari lima ronde yang berjalan.
Dari dua catatan buruk tersebut, dia mengambil sisi positif dan telah menerimanya sebagai bagian dari pengalaman.
"Tahun lalu, itu tidak ada hubungannya dengan pelatih atau apapun," kata Ferguson kepada Submission Radio, dikutip BolaSport.com dari BJPENN.com.
Baca Juga: Hadapi Tony Ferguson, Petarung Berdarah Iran Ibaratkan Laga Hidup dan Mati
"Sebenarnya, saya menanggung seluruh kekalahan karena kesalahan saya, dan dari dua kekalahan saya, itu nyata. Itu adalah pengalaman terbaik yang mungkin pernah saya pelajari dan alami untuk saya dan keluarga saya."
"Mengejar orang seperti Khabib dan kemudian mencoba mendapatkan dan tidak mendapatkan pertarungan dengan sabuk interim menggantung di depan Anda, ini adalah permainan."
"Anda tidak bisa marah, tapi bagaimana Anda harus bisa memainkannya dengan cara Anda. Dan itulah yang akan saya lakukan pada tahun ini. Saya benar-benar mengubah pendekatan saya," sambung Ferguson.
Keyakinan Ferguson bisa bangkit ingin dibuktikan dalam duel melawan Beneil Dariush pada acara UFC 262 mendatang.
Baca Juga: Hadapi Tony Ferguson, Petarung Berdarah Iran Ibaratkan Laga Hidup dan Mati
Petarung berjuluk El Cucuy tersebut mengklaim saat ini sudah memiliki rasa lapar dan akan kembali meraih jalur kemenangan.
"Di tempat sekarang, saya lapar sekali. Dan saya tidak menyukai pertandingan yang berakhir satu menit. Saya akan sungguh-sungguh. Saya bahkan belum berlatih, tetapi saya sudah lapar dengan hanya berada di lingkaran wild card," ujar Ferguson.
"Alih-alih mental anak kuliahan, saya kembali ke mental Olimpiade. Saya mulai mengelilingi diri saya sendiri di sekitar orang-orang yang lapar seperti saya."
"Dan saya mulai menemukan diri saya dalam wild card lebih mudah, dan saya lebih tau disanalah saya dapat menemuka kesibukan seperti itu," tutur Ferguson.
Baca Juga: Kesal Ditantang, Khabib Nurmagomedov Balas Ferguson dengan Pesan Bijak
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | bjpenn.com |
Komentar