Laporan dari media Swedia, Aftonbladet, yang dikutip BolaSport.com menyatakan bahwa perusahaan Ibrahimovic (Unknown AB) memiliki saham 10 persen di Bethard.
Bethard merupakan sebuah situs perjudian dengan kantor yang terdaftar di Malta.
Laporan Aftonbladet dengan judul "Zlatan melanggar aturan FIFA" mengeklaim bahwa Asosiasi Sepak Bola Swedia telah mengetahui masalah tersebut selama tiga tahun ini.
Hal itu menjadi salah satu alasan mengapa mantan bomber Manchester United tersebut tidak dipanggil untuk Piala Dunia 2018.
Ibrahimovic awalnya pensiun dari timnas Swedia pada 2016, tetapi pada 2018 dia mengisyaratkan bahwa dia mungkin mempertimbangkan kembali untuk Piala Dunia di Rusia.
Baca Juga: Zlatan Ibrahimovic Bukan Tuhan AC Milan, tetapi Biang Kerok
Laporan tersebut menambahkan bahwa perusahaan Ibrahimovic adalah pemilik terbesar keempat di Bethard, yang menurut laporan tahunan terbaru yang tersedia pada tahun 2019 menghasilkan laba setelah pajak sebesar 25,79 juta euro (sekitar Rp 451 miliar).
Peraturan FIFA dan UEFA tidak mengizinkan pemain yang bermain di kompetisi mereka memiliki kepentingan finansial di perusahaan perjudian.
Kode etik FIFA menyatakan bahwa siapa pun yang melanggar peraturan mereka akan dihukum dengan denda dan kemungkinan skorsing dari semua kegiatan yang berhubungan dengan sepak bola selama maksimal tiga tahun.
Jika diberi larangan bermain hingga tiga tahun, maka itu berpeluang besar mengakhiri karier Ibrahimovic yang kini telah berusia 39 tahun.
Saat ini Ibrahimovic masih bermain secara reguler untuk AC Milan dan baru saja kembali ke timnas Swedia.
Ibrahimovic sendiri diumumkan sebagai duta besar dan pemilik bersama Bethard pada 2018.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | daily mail, Aftonbladet.se |
Komentar