BOLASPORT.COM - Bomber AC Milan, Zlatan Ibrahimovic, terancam pensiun secara terpaksa lantaran membuat perkara dengan melanggar aturan FIFA dan UEFA.
Zlatan Ibrahimovic tengah menjadi sorotan belakangan ini karena serangkaian tindakan kontroversial yang dilakukannya.
Usai diusir dari laga Liga Italia antara AC Milan dan Parma pada 10 April lalu, Ibrahimovic diduga melanggar protokol kesehatan COVID-19 di tengah lockdown.
Menurut laporan Fanpage.it yang dikutip BolaSport.com, Ibrahimovic berada di sebuah restoran di Milan yang seharusnya tidak menerima pelanggan makan di tempat karena aturan lockdown regional Lombardia.
Ibrahimovic bersama mantan pemain AC Milan, Ignazio Abate, dan beberapa orang lain yang tidak dikenal tampak duduk tanpa jarak dan tidak menggunakan masker.
Baca Juga: Bikin Kontroversi Baru, Ibrahimovic Diduga Langgar Prokes COVID-19
Tindakan Ibrahimovic tersebut jelas bertolak belakang dengan kampanyenya bersama regional Lombardia untuk menaati protokol kesehatan.
Sebelumnya, striker berpaspor Swedia itu juga mendapatkan kecaman di negara asalnya lantaran cari perkara secara tidak langsung dengan singa.
Menurut laporan media asal Swedia, Expressen, yang dikutip BolaSprot.com, Ibrahimovic disebut menembak seekor singa di Afrika Selatan pada tahun 2011 dan kemudian mengimpor kulit, tengkorak, dan rahangnya ke tanah airnya
Expressen melaporkan bahwa Ibrahimovic mendapatkan izin berburu dan kurang dari setahun kemudian, menembak dan membunuh singa jantan di alam liar.
Kini Ibrahimovic terancam pensiun secara terpaksa karena kemitraannya dengan agen taruhan yang jelas merupakan tindakan melanggar aturan FIFA dan UEFA.
Laporan dari media Swedia, Aftonbladet, yang dikutip BolaSport.com menyatakan bahwa perusahaan Ibrahimovic (Unknown AB) memiliki saham 10 persen di Bethard.
Bethard merupakan sebuah situs perjudian dengan kantor yang terdaftar di Malta.
Laporan Aftonbladet dengan judul "Zlatan melanggar aturan FIFA" mengeklaim bahwa Asosiasi Sepak Bola Swedia telah mengetahui masalah tersebut selama tiga tahun ini.
Hal itu menjadi salah satu alasan mengapa mantan bomber Manchester United tersebut tidak dipanggil untuk Piala Dunia 2018.
Ibrahimovic awalnya pensiun dari timnas Swedia pada 2016, tetapi pada 2018 dia mengisyaratkan bahwa dia mungkin mempertimbangkan kembali untuk Piala Dunia di Rusia.
Baca Juga: Zlatan Ibrahimovic Bukan Tuhan AC Milan, tetapi Biang Kerok
Laporan tersebut menambahkan bahwa perusahaan Ibrahimovic adalah pemilik terbesar keempat di Bethard, yang menurut laporan tahunan terbaru yang tersedia pada tahun 2019 menghasilkan laba setelah pajak sebesar 25,79 juta euro (sekitar Rp 451 miliar).
Peraturan FIFA dan UEFA tidak mengizinkan pemain yang bermain di kompetisi mereka memiliki kepentingan finansial di perusahaan perjudian.
Kode etik FIFA menyatakan bahwa siapa pun yang melanggar peraturan mereka akan dihukum dengan denda dan kemungkinan skorsing dari semua kegiatan yang berhubungan dengan sepak bola selama maksimal tiga tahun.
Jika diberi larangan bermain hingga tiga tahun, maka itu berpeluang besar mengakhiri karier Ibrahimovic yang kini telah berusia 39 tahun.
Saat ini Ibrahimovic masih bermain secara reguler untuk AC Milan dan baru saja kembali ke timnas Swedia.
Ibrahimovic sendiri diumumkan sebagai duta besar dan pemilik bersama Bethard pada 2018.
Ketika cerita awalnya terungkap pada Maret 2018, Sekretaris Jenderal Asosiasi Sepak Bola Swedia, Hakan Sjjstrand, menegaskan bahwa keterlibatan pemain dengan perusahaan perjudian merupakan sesuatu yang dilarang.
"Menurut peraturan dan kode etik FIFA, tidak ada pemain yang secara langsung atau tidak langsung memiliki saham di perusahaan taruhan," kata Sjjstrand, dikutip BolaSport.com dari Daily Mail.
"Saya berpegang pada fakta dan hanya bisa menjelaskan apa yang berlaku untuk semua negara dan pemain yang akan berpartisipasi di Piala Dunia," ujar Sjjstrand lagi.
Ketika ditanya tentang kembalinya Ibrahimovic ke timnas Swedia dan kemungkinan hukuman dalam kasus ini, Sjjstrand mengaku tak mau berspekulasi soal sanksi.
"Tentu saja terus mendorong kejelasan dalam peraturan FIFA karena ada banyak ambiguitas dalam cara menafsirkannya," ucap Hakan Sjjstrand.
Baca Juga: Terungkap, Zlatan Ibrahimovic Ucapkan Kalimat Ini Sebelum Diusir Wasit
Sementara itu, CEO Bethard, Erik Sharp, mengatakan bahwa dia tidak mengerti soal kemungkinan sanksi yang akan menimpa Ibrahimovic karena keterlibatan dengan perusahaannya itu.
"Pertanyaan ini harus diajukan ke FIFA," ujar Sharp soal sanksi yang akan diterima Ibrahimovic.
"Kami memiliki kesepakatan dengan Zlatan yang kami ikuti dan jika masalah muncul, maka kami akan menanganinya bersama dia," tutur Sharp menambahkan.
Adapun Aftonbladet mengungkapkan bahwa FIFA dan UEFA menolak berkomentar soal hal tersebut.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | daily mail, Aftonbladet.se |
Komentar