Di Arema, Leo bersama Firman Utina tercatat dua kali membawa tim Kota Apel itu juara Coppa Dji Sam Soe 2005 dan 2006 dengan arsitek tim, Benny Dollo.
"Dua pekan sebelumnya masih sempat melatih sebelum sakit. Tetapi, beliau langsung terbang ke Jakarta dan jalani pengobatan," tambah asisten manajer Sulut United, Vian Rondonuwu.
Wajar jika kabar meninggal dunianya Leo Soputan mengejutkan.
Baca Juga: Seusai Menang Besar, Eks Striker Timnas Indonesia akan Hadapi Klub Besar di Malaysia
Pada Minggu (18/4/2021) atau sehari sebelumnya, Leo juga masih merayakan hari ulang tahunnya yang ke-45 bersama keluarga di Tangerang.
Namun, pada Senin pagi, Leo berpulang.
Sejumlah pemain asal Manado yang juga tinggal di Tangerang, seperti Firman Utina, Francis Wewengkang, dan Joice Sorongan juga merasa terkejut.
"Namun, semuanya adalah kuasa Tuhan. Kami berteman sejak kecil, satu kampung dan membela klub yang sama di Panther Bahu," kata Francis, mantan gelandang timnas Indonesia.
Ketua KONI Sulut, Theo Kawatu, yang juga sekampung dengan Leo memiliki kesan tersendiri.
"Dia pesepak bola kenamaan Sulut yang sampai jadi asisten pelatih tetap rendah hati. Anak Sulut United belum tiba di lapangan, dia sudah tiba lebih dulu," kata mantan pelari nasional nomor 400 dan 800 meter itu.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar