"Lihatlah penonton Liga Champions. Ada perbedaan di sana karena jika Anda melihat penonton Liga Champions, itu tidak fantastis."
"Tapi jika Anda memiliki Real Madrid vs Barcelona, atau Real Madrid vs Arsenal, atau Manchester United vs Bayern Muenchen setiap minggu, penontonnya akan bagus," ujarnya menambahkan.
Kemudian, pada Oktober 2020, Wenger kembali megomentari soal European Super League.
Menurut pria yang kini menjadi Kepala Pengembangan Sepak Bola Global oleh FIFA itu, kompetisi tersebut jelas akan menghancurkan Liga Inggris.
Maka, jika klub-klub Liga Inggris sudah setuju, Wenger memprediksi bahwa gagasan tersebut akan terwujud.
"Bagi mereka, hal terbaik untuk dilakukan adalah menciptakan Liga Eropa, yang pada dasarnya akan menghancurkan Liga Inggris," kata Wenger, dikutip BolaSport.com dari Sky Sports.
"Jadi jika mereka mendapat persetujuan dari klub-klub besar Inggris, itu akan terjadi."
"Kami sedang berada dalam masa pemilik yang menjadi investor. Target pertama mereka adalah menghasilkan lebih banyak uang."
"European Super League adalah salah satu cara, mungkin, untuk menghasilkan lebih banyak uang," ujarnya lagi.
Gagasan soal European Super League sebenarnya memang sudah ada sejak tahun 1990-an.
Namun, Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) mencoba mengakomodasi kepentingan klub-klub besar Benua Biru sehingga ide soal kompetisi tersebut pun naik-turun muncul ke permukaan.
Meskipun demikian, ide ini terus berlanjut dan digaungkan kembali pada 2009 oleh Presiden Real Madrid, Florentino Perez, setelah mengkritik sistem Liga Champions.
Adapun ramalan Wenger semakin dekat dengan kenyataan setelah 12 klub raksasa Eropa mengumumkan secara serempak keterlibatan mereka dalam European Super League pada Senin (19/4/2021) dini hari WIB.
Seperti yang telah diprediksikan Wenger, klub-klub Liga Inggris berpengaruh besar pada potensi terwujudnya gagasan tersebut setelah setengah dari jumlah Founder Club berasal dari Negeri Ratu Elizabeth II.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Bleacher Report Football, Sky Sports, The Guardian |
Komentar