Lewat berbagai koordinasi dengan perkumpulan sepakbola di tiga daerah itu, gagasan tentang federasi sepakbola Indonesia mulai dimatangkan.
Akhirnya, pada 19 April 1930, berkumpullah wakil dari VIJ (Sjamsoedin, mahasiswa RHS), BIVB - Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (Gatot), PSM - Persatuan sepak bola Mataram Yogyakarta (Daslam Hadiwasito, A. Hamid, dan M. Amir Notopratomo), VVB - Vortenlandsche Voetbal Bond Solo (Soekarno), MVB - Madioensche Voetbal Bond (Kartodarmoedjo), IVBM - Indonesische Voetbal Bond Magelang (E.A. Mangindaan), dan SIVB - Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (Pamoedji).
Pertemuan itu berujung pada pembentukan PSSI.
Baca Juga: Wayne Rooney Sebut Spurs Gila karena Pecat Mourinho 6 Hari Jelang Final Piala Liga Inggris
Jasa Soeratin itu membuat Ketua Umum PSSI saat ini, Mochamad Iriawan, ingin mengajukan gagasan baru.
Pria yang akrap disapa Iwan Bule itu ingin mendorong adanya penetapan Soeratin sebagai pahlawan nasional.
Hal itu disampaikan Iwan Bule saat mengunjungi cagar budaya tugu patung Soeratin Sosrosoegondo di halaman Balai Persis Solo, Senin (19/4/2021).
Namun, Iwan Bule menyadari, proses itu tidak akan mudah.
Baca Juga: Eks Striker Timnas Italia Ingin Usir Inter Milan, AC Milan, dan Juventus dari Serie A
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | PSSI.org |
Komentar