BOLASPORT.COM - Legenda tunggal putra asal Malaysia, Lee Chong Wei, belum lama ini menjalankan tugas barunya sebagai chef de mission kontingen Malaysia pada Olimpiade Tokyo 2020.
Memasuki hitung mundur 100 hari Olimpiade Tokyo yang dijadwalkan pada 23 Juli-8 Agustus 2021 itu, Lee Chong Wei menyampaikan beberapa pesan kepada atlet Malaysia.
"Jauhi cedera. Itu hal terburuk yang bisa terjadi pada Anda saat kita semakin dekat dengan Olimpiade," kata Lee Chong Wei dilansir BolaSport.com dari The Star.
Kekhawatiran peraih tiga medali perak Olimpiade ini dapat dimaklumi karena ia pernah mengalami cedera kurang dari 100 hari sebelum tampil pada Olimpiade London 2021. Kondisi tersebut membuat hidupnya menjadi sulit.
Baca Juga: Rival sejak Kecil, Pol Espargaro: Sekarang Saya Butuh Marc Marquez
"Saya tidak akan melupakan tantangan yang saya hadapi, bahkan beberapa hari sebelum Olimpiade dimulai. Cedera itu menghilangkan kegembiraan saya dan membuat segalanya semakin sulit," aku Lee.
Lee mengalami cedera pergelangan kaki hanya empat menit setelah pertandingannya melawan Peter Gade Christensen (Denmark) dalam pertandingan pertama Grup C antara Denmark dan Malaysia selama Piala Thomas di Wuhan, China, Mei 2012.
Saat itu, Malaysia kalah 2-3 dari Denmark.
"Saya memiliki waktu kurang dari 100 hari sebelum Olimpiade London dan kepercayaan diri saya hancur. Saya harus membangun kembali kondisi fisik saya dan yang lebih penting, persiapan mental saya," tutur Lee.
"Kami menjalani latihan tiga minggu di Universitas Bath sebelum Olimpiade London. Tetapi, saya masih tidak bisa memaksakan diri. Gerakan saya dibatasi dan saya frustrasi."
Tetapi bagi Lee, itu adalah kerja tim yang membuatnya menantang peluang untuk mencapai final kedua kalinya secara berturut-turut sebelum bertarung melawan musuh bebuyutannya Lin Dan (China) pada babak final Olimpiade.
Baca Juga: Sempat Merasa 'Dicurangi', Mir Tak Tahu Motornya Terbentur Marquez dari Belakang
Fisioterapis Lee, Sandra Fiedler (Jerman), menangani kondisi fisiknya; kedua pelatihnya, pelatih kepala Datuk Rashid Sidek dan asisten Datuk Tey Seu Bock terus memotivasinya ketika dia bertanding. Keluarga serta rekan satu tim juga mendukungnya.
"Sandra ada di sana setiap hari, melatih kebugaran saya. Kadang-kadang, saya menangis memikirkan kesulitan dan rasa sakit yang harus saya alami, tetapi pelatih Rashid dan Seu Bock akan menyemangati saya," ucap Lee.
"Jika bukan karena kerja tim yang luar biasa ini, saya tidak akan melangkah jauh. Saya hampir kalah pada pertandingan pertama (melawan Ville Lang dari Finlandia). Pergerakan saya masih terbatas dan saya tertinggal 4-11 pada gim penentuan."
"Saya akhirnya menang (21-8,14-21,21-11). Kemenangan itu menghilangkan ketakutan saya memperparah cedera dan memberi saya kepercayaan diri untuk tampil maksimal," ujar Lee.
"Saya memiliki keunggulan dua poin untuk memenangkan emas melawan Lin Dan tetapi saya kalah. Saya kecewa meraih perak, tetapi setelah melalui cobaan yang saya alami, itu membuat medali itu istimewa bagi saya," kata Lee.
Baca Juga: Maverick Vinales: Jadi Korban Hoaks, Di-bully Netizen, Kini Tutup Akun Twitter
"Saya berharap tidak ada atlet yang mengalami hal yang sama seperti saya. Yang terbaik adalah menghindari cedera dengan segala cara dan tetap aman."
Menurut Lee, para atlet sudah menghadapi tantangan yang berbeda untuk edisi Olimpiade kali ini karena mereka akan bersaing di tengah pandemi Covid-19.
"Menangani diri sendiri selama waktu yang belum pernah terjadi sebelumnya ini sulit. Ini adalah pengalaman baru, bahkan bagi saya. Ini salah satu perhatian utama saya bagi para atlet kami," ucap Lee.
"Tidak mudah bertanding pada Olimpiade di mana akan ada banyak larangan dan tidak ada penonton. Setiap pemain harus kuat untuk mengatasi situasi dan memberikan yang terbaik. Hal itu memang akan menjadi ujian mental," tutur Lee.
Baca Juga: India Open 2021 Ditunda, Hafiz/Gloria Cuma Punya 2 Kesempatan untuk Amankan Tiket Olimpiade
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | The Star |
Komentar