"Pertarungan itu (Jake Paul vs Ben Askren) seperti tamparan ke muka buat para petarung. Komentar sepanjang pertandingan juga menunjukkan kurangnya respek kepada petarung yang mempertaruhkan segalanya saat mereka bekerja," tutur Weidman.
"Jake Paul, saya melihatnya mungkin sebagai petinju siap mendapatkan Sarung Tinju Emas Amatir. Tetapi, dia memilih lawan-lawan yang seperti itu. Ben Askren seorang kompetitor, Olimpian, tetapi dia pegulat."
"Ben Askren tidak pernah dikenal sebagai striker yang bagus. Rasanya Jake Paul memilih dia karena ada alasannya," ujar Weidman.
Saat comeback, Weidman mencatat dua kemenangan dan lima kalah dalam tujuh laga terakhir.
"Saya tidak mengkhawatirkan itu. Pada pertarungan terakhir saya menang atas petarung Dagestan yang sangat bagus (Omari Akhmedov). Saya merasa sudah jauh berkembang memasuki pertarungan melawan Uriah Hall dan saya optimistis dengan masa depan di UFC."
Saat ini, Weidman berlatih dengan Stephen Thompson yang merupakan saudara iparnya.
"Saya tidak rutin berlatih dengan Stephen setiap hari. Gym-nya berjarak sekitar 1,5 jam perjalanan dari tempat saya," kata Weidman.
Baca Juga: 'Alasan Krisis yang Dialami Valentino Rossi Dimulai dari Dirinya Sendiri'
"Tetapi, saya memang sering mengunjunginya dan kalau sedang berkunjung, kami memang akan berlatih bersama. Kami sudah berlatih bersama sejak 2012," aku Weidman.
UFC 261 akan menyambut kembalinya penonton di tengah pandemi COVID-19. Weidman menyambut dengan antusias.
"Ini sangat menyenangkan. Akhirnya kami menyambut penonton lagi. Saya bersemangat menjadi bagian event ini. Saya menantikan pompaan energi dari penonton," ucap Weidman.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar