Pencapaian apik Yamaha makin terasa manis karena hadir setelah musim penuh bencana pada tahun lalu.
Musim lalu motor YZR-M1 musim 2020 terkekang masalah inkonsistensi performa, utamanya saat kondisi grip tidak optimal.
Masalah grip sudah menjadi mimpi buruk Yamaha sejak peranti kendali elektronik (ECU) di MotoGP diseragamkan menjadi Magnetti Marelli pada 2016.
Ketika pabrikan lain mengambil jalan pintas dengan merekrut teknisi ahli Magnetti Marelli atau Ducati yang sudah lama menjadi pelanggan, Yamaha memilih berdikari.
Baca Juga: Maverick Vinales: Jadi Korban Hoaks, Di-bully Netizen, Kini Tutup Akun Twitter
Yamaha akhirnya menyerah setelah tak kunjung bisa mengatasi masalah terkait ECU seperti level grip yang kurang, akselerasi lambat, hingga degradasi ban belakang.
Pada 2019 Yamaha memutuskan merekrut teknisi elektronik dari Ducati, satu keputusan yang turut membantu mereka keluar dari masalah berkepanjangan.
"Kami seharusnya melakukan hal ini dua tahun lalu," kata Project Leader Yamaha, Takahiro Sumi, kepada Motorsport Magazine pada akhir musim itu.
Dilanjutkan dengan upaya merombak motor 2020, Yamaha menuai hasil baik dari sesuatu yang awalnya terlihat gagal total—setidaknya hingga saat ini.
Baca Juga: Tinggalkan Status Gurem, Eks Rival Valentino Rossi Yakin Aprilia Susul Yamaha
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motorsportmagazine.com, The-race.com |
Komentar