Valentino Rossi harus rela digusur rekan setimnya, Jorge Lorenzo, dari puncak klasemen pada balapan terakhir musim itu.
Kegagalan Valentino Rossi tidak terlepas dari hukuman yang dia terima untuk start dari posisi paling belakang.
Hukuman tersebut diterima Valentino Rossi karena bentrok dengan Marc Marquez pada balapan sebelumnya di Malaysia.
Bentrok antara Valentino Rossi dan Marc Marquez hingga saat ini masih menjadi kontroversi.
Baca Juga: MotoGP Portugal 2021 adalah Bukti bahwa Marc Marquez Masih Manusia
Marc Marquez dikutuk karena menghalangi laju Valentino Rossi ketika dia sudah tak lagi terlibat dalam perburuan gelar juara.
Adapun, Valentino Rossi juga dinilai blunder ketika mempermalukan Marc Marquez di depan awak media dengan tuduhan membantu Jorge Lorenzo untuk mengalahkannya.
Terlepas dari kontroversi tersebut, Valentino Rossi masih merasa kecewa dengan kegagalan yang dialaminya untuk merebut gelar yang diidamkan.
Dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport, The Doctor pun masih kekeh merasa bahwa dia dijegal untuk menjadi juara pada musim itu.
Baca Juga: Tinggalkan Status Gurem, Eks Rival Valentino Rossi Yakin Aprilia Susul Yamaha
"Jika mereka tidak mencuri gelar juara pada musim 2015, saya akan memiliki satu lagi dan itu menjadi yang ke-10," kata Valentino Rossi.
Hanya saja, ketika berbicara soal penyesalan terbesar, Valentino Rossi menunjuk kegagalannya menjadi juara pada musim 2006.
"Saya membuang gelar juara dunia saya di sana yang seharusnya bisa saya menangkan," kata Valentino Rossi melanjutkan.
"[Jika berhasil] saya masih akan memiliki 10 gelar meski ada yang dicuri pada 2015," imbuhnya.
Baca Juga: Yamaha Tak Pernah Sebaik Ini di MotoGP Sejak Era Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | tuttomotoriweb.it |
Komentar