BOLASPORT.COM - Pembalap Petronas Yamaha SRT, Franco Morbidelli, angkat bicara soal kasus perundungan yang dialami Maverick Vinales.
Aksi menghapus akun Twitter yang dilakukan Maverick Vinales menjadi salah satu pembahasan panas setelah balapan seri ketiga MotoGP Portugal.
Maverick Vinales memang terlibat dalam kontroversi pada seri balap yang berlangsung di Sirkuit Algarve, Portimao, pada akhir pekan lalu.
Kesempatan Maverick Vinales untuk meraih pole position hilang setelah catatan waktu terbaiknya dihapus karena melanggar batas trek.
Baca Juga: Gosip MotoGP, Valentino Rossi Reuni dengan Aprilia Musim Depan
Maverick Vinales sendiri sulit menerima keputusan ini karena tidak merasa bahwa dirinya melaju di luar lintasan.
Sikap Maverick Vinales bisa dimaklumi. Tayangan ulang menunjukkan bahwa ban motornya hanya sedikit menyentuh area hijau, bahkan mungkin hanya 1-2 cm.
Sayangnya, keputusan steward menganulir catatan waktu Maverick Vinales sulit dibantah karena berasal dari sensor yang terpasang di trek.
Meski demikian, Maverick Vinales beberapa kali menyindir steward dalam kalimatnya setelah sesi kualifikasi dan balapan.
Baca Juga: Yamaha Tak Pernah Sebaik Ini di MotoGP Sejak Era Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo
"Saya selalu berada di dalam trek. Pada akhirnya ini adalah keputusan dari sistem, keputusan dari seseorang," katanya setelah kualifikasi, dikutip dari Mundo Deportivo.
"Kita sudah tahu [reputasi] steward dalam beberapa tahun terakhir," imbuhnya menyindir steward yang kerap dikritik karena tidak konsisten dalam memberi sanksi.
Maverick Vinales kembali menyinggung steward ketika balapannya hancur karena start yang buruk hingga harus puas finis di posisi ke-11.
"Mereka telah menghancurkan akhir pekan yang seharusnya bisa berakhir indah bagi Yamaha," ujar Maverick Vinales tanpa berbicara lebih jauh.
Baca Juga: Maverick Vinales: Jadi Korban Hoaks, Di-bully Netizen, Kini Tutup Akun Twitter
Sikap Maverick Vinales ini menimbulkan rumor bahwa dia kesal dengan Dorna Sports selaku promotor MotoGP dan mengancam pensiun.
Rumor ini menyebar dengan cepat. Kritik hingga serangan pun membanjiri akun media sosial milik Maverick Vinales.
Kesal dengan serangan dari warganet, Maverick Vinales akhirnya menutup akun Twitternya yang sudah memiliki 363 ribu pengikut.
Pengalaman buruk yang dialami Maverick Vinales menimbulkan keprihatinan dari pembalap MotoGP lainnya, termasuk Franco Morbidelli.
Baca Juga: 'Kapan Aprilia Bakal Raih Podium di MotoGP? Tahun Ini dong'
Kebetulan, nama Franco Morbidelli ikut terseret dalam perang komentar antara Maverick Vinales dengan netizen.
Salah satu netizen meminta Maverick Vinales menyerahkan motor pabrikan Yamaha kepada Franco Morbidelli.
Franco Morbidelli sendiri menilai komentar negatif dari warganet sebagai salah satu realita dari media sosial.
Hanya saja, pembalap dengan karakter kalem tersebut mengingatkan pembalap MotoGP juga manusia yang memiliki perasaan.
Baca Juga: Franco Morbidelli Minta VR46 Carikan Motor Pabrikan pada MotoGP 2022, Mau Keluar dari Petronas?
"Saya pikir hater adalah fenomena normal di dunia ini," kata Franco Morbidelli, dilansir BolaSport.com dari Crash.
"Mereka tidak bisa mengubah pemikiran mereka, tetapi mungkin bisa memperbaiki cara dalam bertutur sehingga tidak menyakiti orang yang mereka bicarakan."
"Terkadang kita lupa dan melihat pembalap MotoGP sebagai tokoh besar, tetapi pada akhirnya mereka adalah manusia."
"Mereka adalah manusia biasa. Jadi mereka bisa tersakiti dengan apa yang mereka baca," imbuhnya.
Baca Juga: Valentino Rossi Masih Melempem, Status Pembalap Hari Minggu Berpindah Tangan
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Mundodeportivo.com, Crash.net |
Komentar