Akan tetapi, karena sebuah rumor yang menyebut bahwa dia tidak ingin kembali ke Real Madrid meski apa yang dia rasakan tidak seperti itu, klub pun memutuskan untuk melepasnya.
"Mereka memiliki kesempatan kala itu," ucap Hakimi seperti dikutip BolaSport.com dari Marca.
"Saya harus mengklarifikasi bahwa orang-orang telah mengatakan banyak hal, dan mereka mengatakan bahwa saya tidak ingin kembali untuk memperjuangkan tempat saya, tetapi tidak seperti itu."
"Real Madrid adalah rumah saya dan saya ingin bermain di sana, tetapi keadaan membuat klub memutuskan sebaliknya."
Baca Juga: Rahasia Kurniawan Dwi Yulianto Bawa Sabah FC Comeback di Liga Malaysia
"Semua orang tahu saya akan pergi ke sana untuk memenangkan posisi saya," katanya menambahi.
Lebih lanjut, Hakimi mengatakan bahwa terdapat beberapa alasan lain yang menurutnya menyebabkan Real Madrid memilih menjualnya ke Inter Milan.
Hakimi menyebut nama pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, dan juga situasi pandemi COVID-19 sebagai hal yang mungkin menyebabkan transfernya ke Inter Milan terjadi.
Baca Juga: Valentino Rossi Temukan Pelipur Lara Usai Remuk pada MotoGP Spanyol 2021
"Saya tidak tahu apakah itu Zidane atau klub," tutur Hakimi soal siapa yang membuatnya tersingkir dari Real Madrid.
"Ada juga masalah pandemi COVID-19 dan saya jadi tidak begitu paham apa yang terjadi saat itu."
"Namun, jangan salahkan Zidane atau klub. Saya rasa itu adalah konsekuensi dari keadaan yang dibawa oleh pandemi yang membuat saya harus pergi," ucap bek berusia 22 tahun tersebut menambahkan.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Marca |
Komentar