BOLASPORT.COM - Bek sayap Inter Milan, Achraf Hakimi, mengenang masa-masa terakhirnya di Real Madrid sembari menyinggung peran Zinedine Zidane di dalam kepergiannya.
Achraf Hakimi menuai reputasi sebagai salah satu bek sayap kanan terbaik di Eropa setelah bermain untuk Borussia Dortmund selama dua musim.
Kiprah Achraf Hakimi di Borussia Dortmund dimulai setelah klub induknya, Real Madrid, melepasnya secara pinjaman untuk dua musim sekaligus mulai awal 2018-2019 sampai 2019-2020.
Di Jerman, Achraf Hakimi berhasil menunjukkan performa gemliang.
Dalam 73 penampilan untuk dua musim berbeda, bek asal Maroko itu sukses mencatatkan 12 gol serta 17 assist di berbagai ajang.
Setelah tampil apik, Achraf Hakimi dipanggil pulang oleh Real Madrid, dan sang pemain pun kembali ke klub induknya itu meski Borussia Dortmund telah berusaha untuk menahannya dengan tawaran pinjaman lainnya.
Baca Juga: Bahagia di Inter Milan, Achraf Hakimi Ingin Bertahan Lebih Lama
Namun, setelah kembali ke Real Madrid, Achraf Hakimi tidak menemukan kejelasan.
Sampai akhirnya, Inter Milan datang dengan tawaran sebesar 40 juta euro (sekitar Rp696 miliar) untuk seorang Achraf Hakimi.
Real Madrid tanpa pikir panjang langsung menyetujui transfer tersebut, kemudian Achraf Hakimi pun pindah ke Inter Milan per musim panas 2020.
Bersama Inter Milan, Hakimi pun tetap tampil luar biasa.
Diturunkan dalam 41 pertandingan berbagai ajang musim 2020-2021, Hakimi mampu mencatatkan tujuh gol dan delapan assist untuk Inter.
Tak hanya itu, Hakimi juga memainkan peran penting di dalam keberhasilan Inter Milan juara Liga Italia 2020-2021.
Baca Juga: Barcelona atau Real Madrid? Ini Klub yang akan Dibela Erling Haaland Musim Depan
Assistnya untuk gol Matteo Darmian dalam laga Inter Milan melawan Hellas Verona di pekan ke-33 Liga Italia 2020-2021 mungkin menjadi kontribusi paling krusial yang diberikan Hakimi kepada tim besutan Antonio Conte.
Pasalnya, dengan assist tersebut, Hakimi membantu timnya menang 1-0 dan membuat Inter Milan semakin dekat menuju gelar scudetto kala itu.
Kini, nyaris setahun setelah kedatangannya ke Inter Milan, Hakimi pun buka-bukaan soal situasi yang dia alami pada masa-masa akhirnya di Real Madrid.
Hakimi mengaku bahwa dirinya saat itu masih berharap Real Madrid akan mempertahankannya dan memberinya kesempatan untuk menunjukkan kebolehannya di sana.
Baca Juga: Persipura Jayapura Dibuat Pusing Jelang Tampil di Piala AFC 2021
Akan tetapi, karena sebuah rumor yang menyebut bahwa dia tidak ingin kembali ke Real Madrid meski apa yang dia rasakan tidak seperti itu, klub pun memutuskan untuk melepasnya.
"Mereka memiliki kesempatan kala itu," ucap Hakimi seperti dikutip BolaSport.com dari Marca.
"Saya harus mengklarifikasi bahwa orang-orang telah mengatakan banyak hal, dan mereka mengatakan bahwa saya tidak ingin kembali untuk memperjuangkan tempat saya, tetapi tidak seperti itu."
"Real Madrid adalah rumah saya dan saya ingin bermain di sana, tetapi keadaan membuat klub memutuskan sebaliknya."
Baca Juga: Rahasia Kurniawan Dwi Yulianto Bawa Sabah FC Comeback di Liga Malaysia
"Semua orang tahu saya akan pergi ke sana untuk memenangkan posisi saya," katanya menambahi.
Lebih lanjut, Hakimi mengatakan bahwa terdapat beberapa alasan lain yang menurutnya menyebabkan Real Madrid memilih menjualnya ke Inter Milan.
Hakimi menyebut nama pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, dan juga situasi pandemi COVID-19 sebagai hal yang mungkin menyebabkan transfernya ke Inter Milan terjadi.
Baca Juga: Valentino Rossi Temukan Pelipur Lara Usai Remuk pada MotoGP Spanyol 2021
"Saya tidak tahu apakah itu Zidane atau klub," tutur Hakimi soal siapa yang membuatnya tersingkir dari Real Madrid.
"Ada juga masalah pandemi COVID-19 dan saya jadi tidak begitu paham apa yang terjadi saat itu."
"Namun, jangan salahkan Zidane atau klub. Saya rasa itu adalah konsekuensi dari keadaan yang dibawa oleh pandemi yang membuat saya harus pergi," ucap bek berusia 22 tahun tersebut menambahkan.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Marca |
Komentar