BOLASPORT.COM - General Manager Ducati, Gigi Dall'Igna, angkat bicara mengenai masa depan skuad pabrikannya di MotoGP.
Ducati menjadi pabrikan paling laris di MotoGP karena memiliki dua tim independen yaitu Pramac Racing dan Esponsorama Racing alias Avintia.
Memiliki motor dalam jumlah banyak di lintasan menghadirkan keuntungan tersendiri bagi Ducati.
Motor yang lebih banyak artinya data yang lebih banyak juga untuk pengembangan Si Desmosedici yang terbukti kompetitif dalam beberapa musim terakhir.
Baca Juga: Faktor Ducati, Valentino Rossi Yakin Francesco Bagnaia Saingi Fabio Quartararo
Namun, musim depan satu tim satelit Ducati dipastikan mundur dari kejuaraan.
Esponsorama Racing dipastikan tidak akan melanjutkan komitmen mereka untuk berlomba di kelas premier MotoGP mulai musim depan.
Sudah bukan rahasia Esponsorama memiliki kekuatan finansial yang lemah dan mengandalkan sponsor dari pembalap 'sultan' dalam beberapa musim terakhir.
Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, berharap pabrikannya akan tetap memiliki dua tim independen meski Esponsorama keluar musim depan.
Baca Juga: MotoGP Spanyol 2021 - Franco Morbidelli Panaskan Spekulasi soal Masa Depannya di Petronas
Kebetulan, Ducati tengah bernegosiasi dengan dua tim independen yaitu Gresini dan VR46, tim balap besutan Valentino Rossi.
"Kami tahu Avintia tidak akan memperpanjang kontrak jadi tim ini tidak akan berada di MotoGP pada 2022," kata Paolo Ciabatti kepada Sky Sport Italia.
"Kami tidak pernah menyembunyikan keinginan kami untuk memiliki dua tim independen."
"Kami sedang berbicara dengan Gresini dan VR46 tetapi masih terlalu dini untuk mengatakan apa yang akan kami lakukan selanjutnya," imbuhnya.
Baca Juga: Valentino Rossi Akui Moralnya Sangat Rendah Pasca-balapan di Jerez
Soal potensi kerja sama dengan VR46, ada satu kendala yang bisa menghalangi kesepakatan antara Ducati dan tim milik mantan pembalapnya tersebut.
VR46 melalui sang CEO, Alberto Tebaldi, telah menunjukkan tekad untuk mendapatkan dukungan terbaik bagi tim mereka di MotoGP.
Alberto Tebaldi dalam wawancara dengan GPOne mengatakan dukungan setara tim pabrikan akan sangat berharga untuk mengincar prestasi tinggi.
Keinginan ini bisa menemui kendala jika melihat kedekatan antara Ducati dan tim satelit mereka yang lain, Pramac Racing.
Baca Juga: Fabio Quartararo Sempat Tukar Helm dengan Valentino Rossi Sebelum Jalani Operasi Lengan
Pramac Racing begitu dilibatkan Ducati dalam proyek mereka di MotoGP, termasuk dengan menitipkan pembalap muda dan menyediakan kendaraan terbaik.
Musim ini Pramac Racing mendapatkan dua motor Desmosedici GP21 untuk dua pembalap mereka yaitu Johann Zarco dan Jorge Martin.
Adapun, Esponsorama masih mengandalkan dua motor Desmosedici GP19 meski satu pembalap mereka, Enea Bastianini, dikontrak langsung oleh Ducati.
Ducati sendiri tidak menutup kemungkinan untuk memperluas dukungan mereka dengan menurunkan enam motor pabrikan pada musim depan.
Baca Juga: Valentino Rossi Bikin Legenda MotoGP Kecewa dengan Performa Ambyarnya
Tentu saja, ada syarat yang harus disepakati antara Ducati dan tim independen mereka untuk mewujudkan proyek ambisius tersebut.
"Itu cuma masalah waktu dan memiliki bujet yang sesuai," kata sang general manager, Gigi Dall'Igna, kepada La Gazzetta dello Sport.
"Ducati memiliki kapasitas untuk membuat enam motor pabrikan," sambung pria yang dikenal dengan janggut putihnya tersebut.
Baca Juga: Semua Hal yang BolaSport Ketahui tentang Tim Valentino Rossi pada MotoGP 2022
Keinginan VR46 mendapatkan dukungan besar pabrikan yang akan menaungi mereka bisa jadi karena memang memiliki dana untuk menutupinya.
VR46 dilaporkan telah meneken kesepakatan dengan dua perusahaan besar asal Arab Saudi untuk kiprah mereka di kelas utama selama lima musim mendatang.
Dikutip dari Corsedimoto, VR46 menginginkan dua pasang motor pabrikan di garasi mereka pada musim depan.
Dalam hal ini Ducati menjadi opsi yang lebih realistis bagi tim balap Valentino Rossi daripada Yamaha.
Baca Juga: Jawaban Valentino Rossi soal Kontroversi Dukungan Arab Saudi bagi Tim VR46
Sebab, masih menurut sumber yang sama, Yamaha hanya mampu menurunkan empat motor pabrikan pada musim depan.
VR46 juga masih harus bersaing dengan Petronas SRT yang digadang-gadang akan melanjutkan kerja sama mereka dengan pabrikan garpu tala.
Di sisi lain, VR46 sebenarnya juga dikaitkan dengan Aprilia yang disebut memiliki kapasitas untuk menyediakan motor pabrikan bagi mereka.
Hanya saja, CEO Aprilia, Massimo Rivola, pada pekan lalu terlihat menepis kemungkinan VR46 menjadi tim satelit mereka musim depan.
Baca Juga: Tim Balap Valentino Rossi Jadi Tim Sultan, 1 Pabrikan di MotoGP Minder
"VR46 memiliki bujet besar di tangan mereka dan bisa memilih motor tercepat, dalam hal ini bukan Aprilia," kata Massimo Rivola kepada Sky Sport Italia.
"Kita anggap saja kesempatan ini data terlalu awal bagi kami."
"Saya pikir dalam tiga atau empat pekan ke depan kami akan mengetahui situasinya dengan lebih baik," sambung mantan petinggi tim Ferrari tersebut.
Keputusan perihal pabrikan yang akan menjadi rumah bagi tim VR46 diperkirakan akan diketahui pada seri keenam MotoGP Italia yang berlangsung akhir Mei ini.
Baca Juga: Belum Juga Mentas, Tim Valentino Rossi di MotoGP Sudah Ditolak Murid Sendiri
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | berbagai sumber |
Komentar