Yunus mengatakan ada beberapa alasan mengapa klub-klub memohon agar kompetisi 2021 digelar tanpa adanya degradasi.
Pertama, karena kompetisi masih dalam masa pandemi COVID-19.
Apalagi, PT LIB (Liga Indonesia Baru) dan klub masih mempelajari penerapan protokol kesehatan secara disiplin.
Kedua, PSSI masih menakar langkah selanjutnya apabila di sebuah klub ada yang terjangkit virus corona.
“Hal itu akan menyulitkan klub tersebut untuk bersaing dengan klub-klub lain. Tentu akan menjadi persaingan yang tidak sehat,” kata Yunus.
Baca Juga: Jadi Tukang Pecel Lele Lamongan, Persis Solo Resmi Kenalkan Eky Taufik
PSSI masih mendalami berbagai pertimbangan dampak pandami virus corona, terlebih belakangan ini kasus COVID-19 tengah melonjak seperti di India.
“Lalu bagaimana jika hal itu terjadi di Indonesia? Ini pasti sesuatu yang dilematis,” imbuh Yunus.
Ketiga, klub merasa belum siap berjuang sepenuhnya usai dilanda krisis ekonomi yang disebabkan pandemi virus corona.
Keempat, kompetisi Liga 1 dan 2 akan terbatas dihadiri penonton sehingga membuat klub mengalai kesulitan untuk menambah pemasukan.
“Dari semua alasan tadi, Exco PSSI akan membawa persoalan ini ke Kongres Tahunan untuk dimintakan persetujuan. Kalau kongres setuju akan dijalankan. Kalau tidak akan berjalan seperti biasa. Ada promosi dan degradasi,” imbuh Yunus.
Selain itu, usulan itu juga akan dikonsultasikan dengan AFC dan FIFA, apakah menyalahi aturan atau tidak.
View this post on Instagram
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | PSSI.org |
Komentar