BOLASPORT.COM - Nama bek sayap PSS Sleman, Arthur Irawan, tengah menjadi buah bibir pecinta sepakbola Indonesia.
Hal ini menyusul pemanggilan pemain 28 tahun itu ke pemusatan latihan timnas Indonesia di Jakarta.
Arthur menjadi pemain keenam yang mendapatkan panggilan susulan dari Shin Tae-yong untuk ikut serta dalam persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Sebelumnya sudah ada Ilija Spasojevic, M Adi Satryo, Rizky Ridho, Ady Setiawan, dan Didik Wahyu W yang menyusul ke Jakarta.
Baca Juga: Bek PSS Sleman Nikmati Masa Liburan dengan Memancing di Laut
Sayangnya, pemanggilan Arthur Irawan ke timnas Indonesia tidak disertai dengan tanggapan positif dari pecinta sepakbola nasional.
Kebanyakan dari mereka malah mencibir, bahkan menghujat kehadiran Arthur di skuad Garuda.
Bukan tanpa alasan, para pendukung timnas ini menilai Arthur tidak punya kualitas yang cukup hingga pantas dipanggil timnas Indonesia.
Mereka berkaca dari trek rekor Arthur selama berkarier di Indonesia, terutama penampilannya di Piala Menpora 2021.
Baca Juga: Jadwal Tinju Dunia - Si Raja Tinju Canelo Alvarez Vs Billy Joe Saunders
Arthur dinilai tidak pernah berkontribusi untuk tim-tim yang dibelanya selama ini.
Bahkan saat PSS Sleman berhasil menyabet peringkat ketiga Piala Menpora 2021, Arthur tetap dianggap tidak kelihatan di lapangan.
Untuk membuktikan tudingan warganet itu, saya mencoba mengumpulkan data statistik penampilan Arthur Irawan selama ini.
Dilansir Transfermarkt, Arthur Irawan baru mulai berkarier di Liga Indonesia pada 2017, tepatnya saat mengarungi Liga 1 2017.
Baca Juga: Calon Lawan Timnas Indonesia Hentikan TC karena Ada Pemain dan Staff yang Terpapar Covid-19
Datang dengan label pemain yang pernah berkarier di Eropa, Arthur nyatanya belum bisa banyak bicara di awal kariernya di Tanah Air.
Bergabung ke Persija pada Maret 2017, Arthur hanya mendapat kesempatan bermain satu kali sebelum dipinjamkan ke Borneo FC pada September tahun yang sama.
Pada saat itu pun Arthur hanya bermain dua menit sebagai pemain pengganti pada laga kontra Bhayangkara FC, 29 Juli 2017.
Minimnya menit bermain yang dimiliki Arthur Irawan terus berlanjut hingga gelaran Liga 1 2019.
Baca Juga: Satu Kata dari Stefano Cugurra untuk Pemain Bali United yang Memperkuat Timnas Indonesia
Jika dirinci, Arthur hanya memainkan tujuh penampilan selama tiga musim sejak 2017 sampai 2019.
Pemain jebolan Malaga B itu bermain sekali untuk Persija pada putaran pertama Liga 1 2017, dua kali untuk Borneo FC pada putaran kedua musim yang sama, sekali untuk Persebaya Surabaya pada Liga 1 2018, dan tiga kali untuk Badak Lampung FC di Liga 1 2019.
Arthur baru mendapat banyak kepercayaan kala membela PSS Sleman di musim 2020.
Dia diturunkan tiga kali sepanjang tiga pekan pertama Liga 1 2020 dan bermain di lima pertandingan Piala Menpora 2021.
Baca Juga: Legenda UFC Sindir Floyd Mayweather Usai Ikut-ikutan Ubah Tinju Jadi Sirkus
Akan tetapi, kontribusinya untuk skuad Elang Jawa masih bisa dikatakan minim.
Dilansir dari lapangbola.com, Arthur sama sekali tidak menyumbangkan assist atau gol untuk PSS Sleman.
Dia juga jarang menyentuh bola atau melakukan penyelamatan dengan hanya melakukan 11 intercept, empat tackle, dan 11 clearance.
Untuk urusan memotong bola, ada banyak pemain PSS lainnya yang melakukan intercept lebih banyak ketimbang Arthur Irawan.
Baca Juga: Liga 1 Tanpa Degradasi, Persipura: Integritas Kompetisi Patut Diragukan
Misalnya Asyraq Gufron yang melakukan 17 intercept dalam tiga laga, Bagus Nirwanto dengan 31 intercept dalam tujuh laga, hingga Kim Kurniawan dan Fabiano Beltrame yang melakukan 46 intercept.
Begitu pula soal tekel, Arthur masih kalah dari Kim Kurniawan (22 tekel), Bagus Nirwanto (14), dan Wahyu Sukarta (10).
Untuk sapuan bola, pemain asing anyar milik PSS Sleman malah jadi raja dalam hal ini.
Mario Maslac menempati peringkat pertama dalam urusan clearance dengan catatan 54 kali menyapu bola.
Baca Juga: Berapa Jumlah Pemain Asing Persipura di Piala AFC 2021? Ini Jawaban Sang Pelatih
Kemudian Fabiano Beltrame juga menjadi wakil PSS Sleman yang banyak melakukan sapuan bola, yakni dengan 36 kali clearance.
Selain itu, masih ada pula Kim Kurniawan (20), Asyraq Gufron (14), dan Aaron Evans (13).
Melihat statistik itu, sangat dipahami jika warganet merasa heran dengan keputusan Shin Tae-yong memanggil Arthur Irawan.
Akan tetapi, PSSI sendiri sudah memberikan klarifikasi soal pemanggilan pemain jebolan Liga Spanyol itu ke timnas Indonesia.
Baca Juga: Satu Urusan Liga 1 2021 Belum Selesai, PSMS Malah Tambah Pikiran dengan Permintaan Ini
Menurut PSSI dalam keterangan resminya, tim pelatih timnas Indonesia tak bisa mendeskripsikan kualitas para pemain satu per satu.
Mengingat, setiap pemain punya hak untuk dinilai kemampuannya di skuad Garuda.
Di satu sisi, PSSI cukup kesulitan memanggil pemain yang sanggup ke timnas Indonesia mengingat situasi pandemi Covid-19 yang belum mereda.
"Tim pelatih timnas Indonesia juga membutuhkan pemain pada internal game hari ini (Jumat) dan tanggal 11 Mei mendatang," tulis PSSI dalam laman resminya, Jumat (7/5/2021).
Baca Juga: Tak seperti Kevin De Bruyne, Timo Werner dan Kai Havertz Tidak Perlu Pergi dari Chelsea
"Maka dari itu PSSI memutuskan melakukan pemanggilan kepada Arthur Irawan karena untuk melengkapi pemain yang sudah ada," tulis PSSI lagi.
PSSI sendiri belum memastikan bahwa Arthur akan menjadi pemain yang dibawa Shin Tae-yong ke Kualifikasi Piala Dunia 2022 nanti.
Seperti pemain lainnya, Arthur akan diseleksi terlebih dulu sebelum dipastikan berangkat ke Uni Emirat Arab selepas 17 Mei mendatang.
View this post on Instagram
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | berbagai sumber |
Komentar