"Exco PSSI sebatas memutuskan dalam rapat Exco tanggal 3 Mei 2021 untuk memasukan agenda ini ke dalam kongres, nantinya kongres sebagai pengambil keputusan tertinggi dalam organisasi akan memutuskan karena terkait dengan jumlah peserta Liga 1 dan Liga 2 di tahun 2022," ujarnya.
Terkait masalah ini, Bhayangkara Solo FC menilai ada sisi positif dan negatif jika benar Liga 1 2021 bakal menghilangkan sistem degradasi.
Dikatakan oleh Kombes Pol Sumardji selaku COO Bhayangkara Solo FC, dengan tidak ada ancaman turun kasta maka tim akan lebih leluasa untuk memainkan pemain mudanya.
Ini baik untuk para pemain muda karena bisa mendapatan pengalaman di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Baca Juga: Tak seperti Kevin De Bruyne, Timo Werner dan Kai Havertz Tidak Perlu Pergi dari Chelsea
"Sehingga pemain muda dimungkinkan mendapatkan hak bermain yang lebih" ucap Sumardji, dilansir BolaSport.com dari laman resmi klub.
"Sehingga permainan mereka semakin meningkat."
Segi negatifnya, Sumardji menilai persaingan yang terjadi akan menurun.
Bahkan Sumardji mengatakan kualitas kompetisi berkurang.
"Paling terlihat dari sisi negatif tentu saja kompetisi kurang berkualitas," tuturnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | PSSI.org, bhayangkarasolofc.id |
Komentar