Menurut Havertz, penurunan performanya disebabkan oleh COVID-19 yang menginfeksinya pada November 2020.
Akibatnya, Havertz harus absen dalam dua pertandingan Liga Inggris dan satu laga di fase grup Liga Champions.
Selain itu, Havertz juga mengakui bahwa COVID-19 memengaruhi kebugarannya.
"Sangat sulit bagi saya dan butuh tiga atau empat minggu untuh sembuh dari COVID. Setelah itu saya merasa tidak bugar 100 persen," kata Havertz seperti dilansir BolaSport.com dari Mirror.
Our #UCL final against Manchester City will now take place in Portugal. ????
— Chelsea FC (@ChelseaFC) May 13, 2021
"Untuk pulih 100 persen, saya pikir saya butuh waktu dua bulan, jadi situasi itu sangat sulit."
"Itu adalah penyakit yang parah. Saya tidak bisa mencium apa pun."
Baca Juga: Sudah Bisa Jadi Legenda, Ketajaman Bruno Fernandes Masuk Kategori Elite
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Mirror |
Komentar