Situasi ini berbeda ketika melihat hasil balapan dari era sebelum MotoGP yaitu GP500.
Masih menurut Thomas Morsellino, ada lebih dari 250 balapan GP500 di mana pembalap Spanyol dan Italia absen dari tangga podium.
Dominasi Spanyol dan Italia tidak terlepas dari akses yang mudah untuk mengikuti kompetisi balap usia dini di negara tersebut.
Pembinaan yang berkelanjutan membuat talenta balap di kedua negara berlimpah ruah. Spanyol dan Italia pun menjadi kiblat para pembalap muda yang ingin tampil di MotoGP.
Baca Juga: Di Balik Sukses Fabio Quartararo, Tempuh Jarak Jakarta-Bali Tiap Pekan hingga Dikibuli Ayah
Miller misalnya, dia mengikuti kejuaraan CEV Repsol 125cc di Spanyol (sekarang naik kelas menjadi kejuaraan dunia junior Moto3) sebelum balapan debut di MotoGP.
Kala itu Miller sudah bersaing dengan rival-rivalnya di MotoGP saat ini seperti Alex Rins, Alex Marquez, hingga rekan setimnya di Ducati, Francesco Bagnaia.
Quartararo dan Zarco pun demikian. Mereka meninggalkan negara asal mereka untuk mengejar karier sebagai pembalap.
"Fabio dan saya sebenarnya datang dari pendidikan yang berbeda dibanding pembalap Prancis lainnya," kata Zarco beberapa waktu silam, dilansir dari GPOne.
Baca Juga: MotoGP Prancis 2021 - Miller: Seseorang Perlu Mencubit karena Saya Merasa Bermimpi
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | berbagai sumber |
Komentar