BOLASPORT.COM - Pakar bahasa tubuh mengungkapkan arti gestur striker Tottenham Hotspur, Harry Kane, ketika sedang menyebut Lionel Messi dalam wawancara.
Harry Kane menjalani wawancara bersama legenda Manchester United sekaligus komentator Sky Sports, Gary Neville, soal masa depannya di Tottenham Hotspur.
Wawancara yang diunggah ke kanal YouTube The Overlap milik Neville itu menjadi momen pertama Harry Kane angkat bicara sejak dikabarkan bahwa dirinya telah memberi tahu Chairman Tottenham Hotspur, Daniel Levy, tentang niatnya untuk hengkang.
Dalam wawancara tersebut, Kane mengatakan bahwa dirinya siap untuk pergi dan menegaskan masa depannya ada di tangannya sendiri.
Kane, yang memiliki banyak peluang untuk meninggalkan Tottenham sebelumnya, jelas memiliki cinta yang dalam untuk klub tersebut.
Namun, pada usia 27, kapten timnas Inggris ini sangat ingin mengalami kesuksesan yang pantas didapatkan bakatnya.
Baca Juga: Nyerah Kejar Kane dan Haaland, Chelsea Buru Striker Bayern Muenchen
Kane biasanya menunjukkan karakter yang meyakinkan dan tenang, tapi sikapnya dalam wawancara sangat tidak menentu ketika dihadapkan pada pertanyaan tentang kurangnya kesuksesan dalam karier.
Hal serupa terjadi ketika dia mendapatkan pertanyaan soal Daniel Levy dan saat dia membahas tentang Lionel Messi.
Pakar bahasa tubuh bernama Judi James pun menganalisis gestur Kane ketika wawancara dan menemukan beberapa hal penting soal sang pemain.
Menurut analisis Judi James yang dilansir BolaSport.com dari Daily Mail, terdapat hal yang kontras dari bahasa tubuh Kane saat berbicara dengan Neville.
Pertama, menurut Judi James, terdapat ekspresi wajah dan gerakan di bahu Kane, yang menyiratkan sikap acuh tak acuh dan kurangnya masalah nyata antara dia dan masa depannya serta hubungannya dengan Levy.
Kane juga menunjukkan kepercayaan diri yang tinggi ketika membahas soal kesuksesan personalnya.
"Kemudian gerakan Kane dari pinggang ke bawah yang menunjukkan bahwa dia mungkin merasa perih atau merasa sedih karena dihargai pada tingkat yang sangat dasar," tulis James dalam analisisnya.
Baca Juga: Ingin Tinggalkan Tottenham Hotspur, Kane Iri Pada Messi dan Ronaldo
"Kane menjaga nada vokalnya tetap tinggi dan ringan saat dia berbicara tentang klubnya yang kurang sukses."
"Alisnya terangkat, langkahnya agak angkuh dan saat dia berbicara. Dia melakukan gerakan mengangkat satu bahu untuk menyiratkan bahwa itu bukan masalah besar," kata James melanjutkan.
Namun, menurut James, sikap Kane berubah ketika membahas soal kurangnya prestasi Spurs.
Bahasa tubuh Kane mengisyaratkan harga dirinya telah terancam dan emosinya tertekan.
Hanya, gestur Kane kembali berubah ketika dia ditanya apa yang penting baginya.
"Dia memasukkan tangannya ke dalam sakunya dengan gerakan yang terlihat dimaksudkan untuk memberi sinyal kekuatan," tulis James.
"Akan tetapi, celana ketatnya memungkinkan kita untuk melihat dengan jelas bagaimana dia meremas tangannya, menunjukkan emosi yang tertekan yang dapat bervariasi antara kecemasan dan ketidaksabaran atau bahkan marah."
"Kane melihat ke bawah ketika dia berbicara tentang kinerja klubnya, tetapi dia mendongak untuk mengungkapkan ekspresi mata yang lebih bertekad saat dia mengatakan 'Saya ingin menang'." kata James.
Kane menjadi lebih tenang ketika berbicara soal keyakinannya bahwa dia masih memiliki karier lain untuk dijalani.
Namun, Kane sebenarnya tengah menutupi kekuatan ambisi pribadinya, terutama ketika dia menyebut soal Messi.
Gestur Kane menunjukkan bahwa keinginannya untuk mencapai level kesuksesan seperti Messi ternyata cukup kuat.
"Ketika dia berbicara tentang mencapai level Messi, terdapat gerakan matanya dari kanan ke kiri, yang menunjukkan betapa pentingnya tujuan ini baginya," tulis James lagi.
Baca Juga: Ditanya soal Transfer Kane ke Man United, Solskjaer Bawa Nama Messi dan Ronaldo
"Dia mungkin terdengar biasa-biasa saja tentang ambisinya, dengan mengatakan bahwa dia 'tidak putus asa' dan 'tidak terburu-buru', tetapi sinyal non-verbal menunjukkan kekuatan perasaan di sini," tambah James.
Dalam wawancara tersebut, Kane mengatakan bahwa dirinya tidak takut akan keinginannya untuk menjadi yang terbaik.
Dia pun tidak takut untuk mencapai kesuksesan yang diraih Lionel Messi maupun Cristiano Ronaldo.
"Saya tidak takut untuk mengatakan saya ingin mencoba mencapai level yang dicapai Ronaldo dan Messi," kata Kane.
"Anda tahu, itulah tujuan akhir saya. Itulah tujuan saya, untuk memenangkan trofi musim demi musim. Mencetak 50, 60, 70 gol. Itu standar yang ingin saya tentukan sendiri," tuturnya mengakhiri.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | YouTube The Overlap |
Komentar