BOLASPORT.COM - Legenda timnas Indonesia yang saat ini melatih RANS Cilegon FC, Bambang Nurdiansyah, menyebut aspek penting yang harus diajarkan kepada pemain saat di usia dini.
Hal tersebut diungkapkan Bambang Nurdiansyah saat dihubungi BolaSport.com.
Beberapa waktu lalu, pemain muda Indonesia, Mochamad Yudha Febrian berbuat tindakan pelecehan seksual kepada seorang perempuan bernama Senandhika.
Hingga pada akhirnya, Yudha Febrian menyampaikan permohonan maaf kepada Senandhika atas perilaku tersebut.
Baca Juga: Geoffrey Castillon Bakal Telat Gabung ke Persib, Begini Alasannya
Bambang Nurdiansyah mengatakan, masalah yang menimpa Yudha Febrian tidak ada hubungan dengan star syndrome.
"Saya pikir ini kasus ya (tindakan dari Yudha Febrian), bukan karena star syndrome," ujar pria yang akrab disapa Banur itu.
Maka dari itu, Banur menilai, selain diajarkan mengolah si kulit bundar di atas lapangan, pemain juga harus dibekali materi lain.
Baca Juga: Spain Masters 2021 - Rinov/Pitha Ogah Jadi Korban Bule Spesialis Penakluk Wakil Indonesia
Seperti tingkah laku, saling menghormati, hingga ibadah.
"Makanya saya bilang, pas memulai bermain bola atau di SSB itu jangan hanya dicekoki sepak bola saja," kata mantan pelatih PSIS Semarang itu.
"Attitude, respect, ibadah harus diajarkan," sambung Banur.
Baca Juga: Demi Juara Liga Spanyol, Atletico Madrid Akan Habis-habisan di Laga Pamungkas
Pelatih berusia 60 tahun itu tidak ingin persoalan yang dialami Yudha Febrian menyeret pemain muda lain.
"Jangan dipukul rata semua pemain muda star syndrom, itu (yang masalah Yudha Febrian) kasus, pribadi, individu," tegas Banur.
Ditegaskan Banur, sejauh ini Sekolah Sepak Bola (SSB) di Indonesia sudah menerapkan pemahaman materi seperti apa yang disebut sebelumnya.
Baca Juga: Usai RANS Cilegon FC, Kini Presiden Dewa United Tertarik Ambil Alih Persikab Kabupaten Bandung?
"Saya kan kebetulan instruktur pelatihan juga, itu ada materi yang mengajarkan anak-anak usai dini bagaimana respek, disiplin, attitude, itu diajarkan," ujar mantan pelatih Persija Jakarta tersebut.
"Tidak hanya melulu sepak bola atau olahraga apapun itu juga seperti itu (materi)."
"Kami ini lagi benar-benar dipush, karena bukan itu aja lebih ngeri lagi kalau pemainnya sudah ingin membunuh lawannya, kan banyak tuh pemain meninggal karena diinjak atau apalah. Itu kan berbahaya," ujar Banur.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar