BOLASPORT.COM - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, menegaskan bahwa kesuksesan yang diraih tim besutannya bukan karena uang semata.
Manchester City menjalani musim 2020-2021 dengan brilian.
Sepanjang musim ini, Manchester City berhasil memenangi dua kompetisi, yakni Liga Inggris dan Piala Liga Inggris.
Trofi yang pertama masuk ke kabinet piala Stadion Etihad pada musim ini adalah Carabao Cup.
Trofi itu diraih Manchester City setelah mengalahkan Tottenham Hotspur 1-0 dalam partai puncak di Stadion Wembley, 25 April 2021.
Baca Juga: Pep Guardiola: Sergio Aguero ke Barcelona
Sementara itu, gelar kedua Man City adalah Liga Inggris 2020-2021, yang diraih pada 11 Mei 2021.
Kekalahan 1-2 yang ditelan Manchester United ketika menjamu Leicester City di Stadion Old Trafford dalam laga pekan ke-36 Liga Inggris 2020-2021, memastikan Manchester City sudah tidak mungkin terkejar lagi oleh tim mana pun hingga akhir musim.
Jumlah trofi Manchester City pada musim ini bisa bertambah lagi apabila mereka mampu mengalahkan Chelsea dalam pertandingan final Liga Champions 2020-2021.
Manchester City dan Chelsea akan saling berhadapan di Estadio do Dragao pada Sabtu (29/5/2021) waktu setempat atau Minggu pukul 02.00 WIB untuk memperebutkan trofi Si Kuping Besar.
Baca Juga: Pamit dari AC Milan, Korban Kutukan Nomor 9 Terbaru Bahagia karena 1 Hal
Jika Manchester City berhasil menaklukkan Chelsea dalam pertandingan itu, maka bisa dibilang The Citizens menjalani salah satu musim terbaiknya.
Manchester City sudah pernah meraih tiga gelar dalam satu musim, yakni pada 2018-2019.
Saat itu, Man City menguasai Premier League, Piala FA, dan Piala Liga Inggris.
Namun, keberhasilan meraih treble tersebut tidak dilengkapi dengan trofi Liga Champions dan hal itu bisa didapat oleh Manchester City pada musim ini.
Manchester City sendiri baru bangkit dan meraih kesuksesan setelah klub berganti kepemilikan dari Thaksin Shinawatra ke Sheikh Mansour pada 2008.
Baca Juga: Edin Dzeko Cabut, Mourinho Ingin Bajak Striker Pinggiran Thomas Tuchel
Sejak saat itu, Manchester City, yang dibekali dana besar dari Sheikh Mansour, langsung melakukan perombakan besar-besaran, terutama pada skuad dengan cara membeli pemain-pemain bintang.
Robinho, yang direkrut dari Real Madrid pada bursa transfer musim panas 2008, merupakan awal dari pembelian mewah Man City.
Man City mengucurkan dana 38,7 juta pounds (sekitar Rp 786 miliar) untuk membeli Robinho.
Setelah Robinho, Manchester City terus mendatangkan pemain-pemain dengan nama besar dan berharga mahal.
Hasilnya, setelah empat tahun di bawah kepemilikan Sheikh Mansour, tepatnya musim 2011-2012, Manchester City berhasil merengkuh gelar Liga Inggris pertamanya sejak 1968.
Baca Juga: Scholes Temukan 2 Area yang Harus Man United Perkuat untuk Saingi Man City
Keberhasilan itu perlahan merambat ke kompetisi lainnya dan itu masih berjalan hingga saat ini.
Melihat hal tersebut, bisa dikatakan bahwa kesuksesan Manchester City didasari oleh uang besar.
Namun, Pep Guardiola enggan membenarkan anggapan tersebut.
Menurut Pep Guardiola, uang bukan satu-satunya yang membuat Manchester City sukses seperti sekarang.
Baca Juga: Kutukan Nomor 9 di AC Milan Berlanjut, Eks Juventus Jadi yang Paling Ngenes
"Niat saya adalah tidak pernah mengubah apa pun di negara ini," kata Guardiola seperti dikutip BolaSport.com dari Mirror.
"Kami tidak memiliki sejarah seperti Liverpool, Manchester United, bahkan Chelsea dan Arsenal."
"Akan tetapi, jika orang-orang mengira kami bisa bersaing karena uang semata, maka mereka salah, salah besar."
"Bukan hanya uang, ada banyak, banyak sekali hal bagus di dalam klub ini," tutur Guardiola menambahkan.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | Mirror |
Komentar