BOLASPORT.COM - Eks pemain Inter Milan, Citadin Eder, tidak tanggung-tanggung menghujat Suning, perusahaan asal China pemilik I Nerazzurri.
Citadin Eder mengkritik tindakan Suning terhadap pelatih Inter Milan, Antonio Conte, lewat serangkaian cuitannya pada Rabu (26/5/2021).
Beberapa jam kemudian, Inter Milan mengumumkan Antonio Conte tidak lagi menjadi pelatih mereka hanya tiga hari setelah mengangkat trofi juara Liga Italia.
Antonio Conte mengubah Inter Milan menjadi tim juara dengan meraih scudetto 2020-2021.
Setelah mendominasi Liga Italia musim ini, Conte menginginkan investasi besar dilakukan ke dalam skuad supaya Inter Milan meraih kejayaan di level yang lebih tinggi.
Baca Juga: BREAKING NEWS - Antonio Conte Cerai dengan Inter Milan
Akan tetapi, Presiden Suning, Steven Zhang, menegaskan Inter Milan perlu mendapatkan minimal 70 juta euro dari penjualan pemain dan gaji skuad juga harus dipotong 20 persen untuk menjaga klub tetap sehat di tengah krisis finansial karena pandemi COVID-19.
Proyek dan keinginan Conte dipastikan tidak bisa terjadi karena Inter Milan berarti akan menjual beberapa pemain terbaiknya yang menjadi figur penting kesuksesan di musim 2020-2021.
Suning dan Conte, yang masih punya kontrak sampai Juni 2022, pun sepakat untuk berpisah.
Citadin Eder sendiri memperkuat Inter Milan pada periode 2016-2018 dan merasakan langsung saat Suning mengambil alih kepemilikan I Nerazzurri dari pengusaha Indonesia, Erick Thohir.
Pada 2018, Eder pindah ke klub milik Suning di Liga Super China, Jiangsu Suning.
Akhir tahun lalu, Eder membawa Jiangsu Suning menjadi juara Liga Super China untuk pertama kalinya.
Namun, pandemi COVID-19 menghantamkan krisis finansial kepada klub yang dibeli Suning pada Desember 2015 itu.
Baca Juga: Inter Milan Kalut Usai Juara Liga Italia, Antonio Conte Segera Cabut
Jiangsu Suning dibubarkan dan Eder mengaku tidak digaji ketika kontraknya diputus sepihak.
Sekarang Eder melihat Suning menciptakan kekacauan yang sama di Inter Milan dengan Antonio Conte kini telah meninggalkan klub dengan kesepakatan bersama.
"Ketika saya bilang berharap hal yang dialami Jiangsu tidak terjadi di Inter Milan, saya sebagai fan tidak mau apa yang terjadi pada kami di Jiangsu terjadi di Inter Milan bersama Suning," cuit Eder seperti dikutip Bolasport.com dari Sempre Inter.
"Di Jiangsu, setelah kami meraih prestasi penting (menjuarai Liga Super China), mereka (Steven Zhang dan ayahnya) membuang begitu saja semua kerja keras yang telah dilakukan para pemain, staf, dan direktur klub."
"Sekarang di Inter Milan, mereka menghancurkan semua yang telah dikerjakan Antonio Conte karena menginginkan 100 juta euro masuk ke kantong mereka."
"Mereka tidak peduli pada para pegawainya dan sepak bola."
"Pikirkan ini, sudah 8 bulan sejak mereka mengabaikan gaji orang-orang yang seharusnya dibayar 800 ribu euro sebulan."
Baca Juga: Jadwal Piala Super Italia 2021: Inter Milan vs Juventus, Derby d'Italia Pindah ke Arab Saudi
Eder menutup cuitannya dengan dua emoji muntah di samping kata Suning, yang menjelaskan betapa muak dia pada perusahaan tersebut.
Perkembangan masa depan Inter Milan kini menjadi menarik untuk ditunggu ke depannya setelah Antonio Conte hengkang.
Massimiliano Allegri disebut-sebut menjadi target Inter Milan untuk menjadi pelatih pengganti Conte.
I Nerazzurri masih memiliki direktur Giuseppe Marotta, yang dulu di Juventus pernah tetap menjadi juara setelah ditinggal Conte.
Namun, tidak bisa tidak, skuad juara Inter Milan 2020-2021 adalah timnya Conte.
Suporter Inter Milan akan terus mengingat bagaimana Conte mati-matian minta dibelikan Romelu Lukaku, yang kemudian terbukti menjadi salah satu pemain kunci La Beneamata.
Sementara itu, Conte tidak akan melatih di Liga Italia pada musim 2021-2022 sesuai klausul kontraknya di Inter Milan.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Sempre Inter |
Komentar