"Jika Anda melakukannya dengan benar, dan Anda membuat umpan pertama dan kedua dan Anda mendapatkan pemain yang eksplosif seperti Timo dan cerdas dengan larinya."
"Dengan berlari, Anda akan mendapatkan ruang di beberapa titik dalam permainan."
"Jadi, Timo Werner, bagi saya, mungkin akan menjadi starter. Dia adalah pemain yang menyakiti mereka," ujarnya lagi.
Werner mengalami musim yang sulit di Inggris, hanya berhasil mencetak enam gol dari 35 penampilan Premier League.
Raihan gol tersebut sangat berbeda jauh jumlahnya ketika dia mencetak 28 gol untuk RB Leipzig dalam 34 laga Bundesliga pada 2019-2020.
Namun, Werner telah menjadi pengaruh kreatif untuk The Blues dengan memberikan delapan assist, lebih banyak dari rekan satu timnya.
Baca Juga: Final Liga Champions - Bukan Chelsea, Manchester City yang Jadi Juara Versi Legenda Liverpool
Ini menunjukkan bahwa meskipun dia sendiri kesulitan menemukan gawangnya, Werner masih memainkan peran penting dalam membantu Chelsea mengamankan finis empat besar di bawah Thomas Tuchel.
Saat Chelsea bertemu Manchester City pada semifinal Piala FA April lalu, Werner memainkan peran utama membantu Hakim Ziyech untuk mencetak gol kemenangan di Wembley.
Dia sekali lagi menjadi sosok yang menentukan pada awal Mei ketika kedua tim saling berhadapan di Liga Inggris.
Pemain berusia 25 tahun itu mengirimkan umpan silang kepada Marcos Alonso untuk menjaring gol penentu kemenangan yang menunda perayaan gelar Manchester City.
Dua penampilan terakhir Werner melawan pasukan Guardiola menunjukkan bahwa dia memang bisa menjadi pemain diandalkan untuk laga final.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Daily Star, Givemesport.com |
Komentar