BOLASPORT.COM - Hanya pemain Chelsea yang sempat disebut 'kuda buta' bisa menyakiti Manchester City di final Liga Champions 2020-2021.
Chelsea akan menghadapi Manchester City pada final Liga Champions di Estadio do Dragao, Porto, Portugal, Sabtu (29/5/2021) waktu setempat atau Minggu pukul 02.00 dini hari WIB.
Duel antara Chelsea dan Manchester City tersebut akan menjadi all-English final kedua dalam tiga musim terakhir.
Pada Liga Champions musim 2018-2019, Liverpool dan Tottenham Hotspur menjadi dua klub Liga Inggris yang bertemu di partai final.
Adapun pada final Liga Champions edisi kali ini, baik Chelsea maupun Manchester City sama-sama berambisi untuk mencetak sejarah.
Chelsea bersama Thomas Tuchel berusaha meraih gelar Liga Champions kedua dalam sejarah klub.
Kali terakhir The Blues mengangkat piala usai menang atas Bayern Muenchen pada edisi 2011-2012.
Sementara itu, Manchester City ingin mencicipi gelar perdana mereka di kompetisi elite antarklub Benua Biru itu.
Namun, ambisi pasukan Pep Guardiola dinilai bisa pupus karena kehadiran satu pemain Chelsea.
Mantan pemain Chelsea, Joe Cole, menyebut ada satu pemain yang Chelsea yang bisa melukai Manchester City di laga final.
Pemain yang dimaksud Joe Cole adalah Timo Werner, yang beberapa waktu lalu disebut kuda buta.
Sebutan itu disampaikan mantan gelandang Real Madrid, Rafael van der Vaart.
Baca Juga: Final Liga Champions - Tuchel Ungkap 3 Cara Chelsea Bisa Tumbangkan Man City
Van der Vaart mengatakan bahwa Werner hanya mengandalkan kecepatan semata tanpa visi yang jelas.
"Timo Werner sebenarnya super cepat dan mungkin itu sesuatu yang bagus untuk dimiliki dalam pertandingan tandang saat Chelsea berada di bawah tekanan," ujar Van der Vaart, dikutip BolaSport.com dari Daily Star.
"Akan tetapi, Werner benar-benar seperti kuda buta," tuturnya lagi.
Menurut Cole, Werner memiliki atribut yang bisa menyebabkan tim asuhan Pep Guardiola mengalami beberapa masalah serius.
Dia percaya striker berpaspor Jerman itu akan diturunkan sejak menit awal menghadapi Manchester City.
"Tidak ada sistem yang tidak bisa ditembus. Pep bermain dengan cara tertentu," kata Cole, dikutip BolaSport.com dari GiveMeSport.
"Jika Anda melakukannya dengan benar, dan Anda membuat umpan pertama dan kedua dan Anda mendapatkan pemain yang eksplosif seperti Timo dan cerdas dengan larinya."
"Dengan berlari, Anda akan mendapatkan ruang di beberapa titik dalam permainan."
"Jadi, Timo Werner, bagi saya, mungkin akan menjadi starter. Dia adalah pemain yang menyakiti mereka," ujarnya lagi.
Werner mengalami musim yang sulit di Inggris, hanya berhasil mencetak enam gol dari 35 penampilan Premier League.
Raihan gol tersebut sangat berbeda jauh jumlahnya ketika dia mencetak 28 gol untuk RB Leipzig dalam 34 laga Bundesliga pada 2019-2020.
Namun, Werner telah menjadi pengaruh kreatif untuk The Blues dengan memberikan delapan assist, lebih banyak dari rekan satu timnya.
Baca Juga: Final Liga Champions - Bukan Chelsea, Manchester City yang Jadi Juara Versi Legenda Liverpool
Ini menunjukkan bahwa meskipun dia sendiri kesulitan menemukan gawangnya, Werner masih memainkan peran penting dalam membantu Chelsea mengamankan finis empat besar di bawah Thomas Tuchel.
Saat Chelsea bertemu Manchester City pada semifinal Piala FA April lalu, Werner memainkan peran utama membantu Hakim Ziyech untuk mencetak gol kemenangan di Wembley.
Dia sekali lagi menjadi sosok yang menentukan pada awal Mei ketika kedua tim saling berhadapan di Liga Inggris.
Pemain berusia 25 tahun itu mengirimkan umpan silang kepada Marcos Alonso untuk menjaring gol penentu kemenangan yang menunda perayaan gelar Manchester City.
Dua penampilan terakhir Werner melawan pasukan Guardiola menunjukkan bahwa dia memang bisa menjadi pemain diandalkan untuk laga final.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Daily Star, Givemesport.com |
Komentar