Miller sendiri tidak begitu tertarik dengan final Liga Champions.
Malahan pembalap asal Australia itu sempat berseloroh dengan bertanya seperti apa skor dalam pertandingan sepak bola.
Miller pun memberi skor 2-1 untuk kemenangan Chelsea meski tanpa alasan yang jelas.
"Kedua tim berwarna biru jadi saya memilih yang berwarna biru tua," kata pembalap berjuluk Jackass tersebut sambil mengangkat bahu.
Baca Juga: Adu Jago di Final, Thomas Tuchel Harus Sungkem ke Pep Guardiola
Miller bukan satu-satunya pembalap yang memberi prediksi dengan alasan nyeleneh.
Johann Zarco (Pramac Racing) menjagokan Chelsea untuk menang 4-1 karena ingat bahwa pemain dari negaranya, Nicolas Anelka, pernah memperkuat Chelsea.
Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) menjagokan Chelsea menang 3-2 untuk merundung komentator MotoGP, Steve Day, yang dikiranya sebagai fan Man City.
Sementara itu, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) menjagokan Man City menang 3-1 karena lebih mudah memenangi gim FIFA dengan juara Liga Inggris tersebut.
Baca Juga: Final Liga Champions - N'Golo Kante dan Edouard Mendy Fit, Thomas Tuchel Girang Bukan Main
Prediksi yang mungkin lebih bisa diterima datang dari pembalap Aprilia Gresini, Aleix Espargaro.
Espargaro menjagokan Man City menang 3-1 karena kekagumannya dengan sosok pelatih The Citizen, Pep Guardiola.
"Saya penggemar berat City karena pelatihnya, Pep Guardiola, membuat sejarah bersama tim favorit saya, Barcelona," kata pria asal Catalunya tersebut.
"Jadi saya berharap timnya bermain bagus dan dia bisa menang 3-1," tukasnya.
Who's backed the right team and who'll be destined to miss out on glory!
The riders made their predictions ahead of this weekend's #UCLFinal during #MotoGPSocial in Thursday's press conference! #ItalianGP | #MotoGP pic.twitter.com/tGSCKmme0O
— MotoGP (@MotoGP) May 27, 2021
Baca Juga: Pep Guardiola Punya Pesan Khusus untuk Pemain Man City Saat Adu Penalti
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | MotoGP.com |
Komentar