BOLASPORT.COM - Kini setelah Andrea Pirlo dipastikan dipecat, beberapa pemain Juventus berbicara lebih terbuka soal kendala yang dialami tim musim lalu terkait taktik yang dipakai mantan gelandang timnas Italia itu.
Andrea Pirlo dikontrak menjadi pelatih Juventus selama dua tahun pada musim panas lalu.
Meraih trofi Coppa Italia dan Piala Super Italia, Andrea Pirlo dipecat setelah gagal membawa Juventus menjuarai Liga Italia dan melangkah jauh di Liga Champions 2020-2021.
Dulu antusiasme terhadap karier kepelatihan Pirlo begitu tinggi dengan dia membeberkan tesis yang keren saat menerima lisensi UEFA Pro.
Tetapi, antusiasme itu langsung menguap dengan Juventus sering bermain mengecewakan.
Baca Juga: Semusim Melatih Lalu Dipecat Juventus, Andrea Pirlo Beri Tanggapan
Bukan sekali dua kali Juventus hanya mengandalkan kemampuan individu pemain-pemainnya di kompetisi musim lalu.
Sekarang Andrea Pirlo sudah dipecat dan manajemen Juventus memanggil lagi eks pelatih mereka, Massimiliano Allegri.
Setelah Pirlo hengkang, beberapa pemain Juventus pun berani bicara lebih terbuka soal masalah yang dialami tim pada musim lalu.
Sebelum ini, Federico Bernardeschi telah menyiratkan dia tidak memahami dan akhirnya tidak bisa menjalankan taktik Pirlo dengan baik.
Buktinya, Bernardeschi oke-oke saja di timnas Italia dengan dirinya bahkan disebut pelatih Gli Azzurri, Roberto Mancini, adalah pilihan pasti buat EURO 2020.
"Di Italia, saya mendapatkan kepercayaan. Di sini saya menikmati diri sendiri, bersenang-senang, dan kualitas saya keluar," tukas Bernardeschi.
Baca Juga: RESMI - Juventus Pecat Andrea Pirlo, Pengumuman Massimiliano Allegri Tinggal Tunggu Waktu
Sang winger hanya 8 kali menjadi starter Juventus di Liga Italia, tetapi dia adalah andalan timnas Italia.
Gelandang Adrien Rabiot menyusul mengungkapkan masalah yang dihadapi Juventus dengan Pirlo sebagai pelatih.
Dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport, Rabiot ditanya mengapa Juventus sulit sekali tampil konsisten pada musim lalu.
Menurut Rabiot, sejumlah pemain Juventus bingung saat berusaha menjalankan taktik Pirlo.
"Mungkin karena beberapa di antara kami tidak memahami ide-idenya," kata Rabiot kepada La Gazzetta dello Sport.
"Contohnya bertahan dengan 4-4-2 lalu mengubah formasi dalam fase permainan lainnya, yang mungkin membuat pemain keluar dari posisi favorit."
Baca Juga: RESMI - Massimiliano Allegri Balik ke Juventus
Minimnya pengalaman Pirlo bisa dipastikan menjadi salah satu kendala.
Pirlo juga tidak punya banyak waktu untuk menggembleng tim Juventus dengan pramusim 2020-2021 berjalan sangat singkat.
Apalagi, Juventus menghadapi jadwal yang padat sehingga hampir tidak ada waktu cukup lega untuk benar-benar mencerna taktik Pirlo dalam latihan.
Walaupun mengaku taktik Pirlo membuat beberapa pemain Juventus kebingungan, Rabiot juga menyatakan bahwa sang pelatih seharusnya diberi lebih banyak waktu.
"Dia layak mendapatkan lebih banyak waktu untuk mendemonstrasikan kualitas ide-idenya. Sayang, di sepak bola saat ini, dalam level-level tertentu, kita tidak memiliki waktu."
"Pirlo memenangi dua trofi dan membawa kami lolos ke Liga Champions. Itu pencapaian yang sangat bagus untuk seorang pelatih muda."
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | La Gazzetta dello Sport |
Komentar