BOLASPORT.COM - Persiapan atlet angkat besi, Eko Yuli Irawan, terus digenjot menjelang penampilan pada Olimpiade Tokyo 2020.
Eko Yuli Irawan mengincar medali lain pada keikutsertaan pada Olimpiade Tokyo 2020 yang akan berlangsung di Tokyo, Jepang, pada akhir Juli nanti.
Olimpiade Tokyo 2020 akan menjadi penampilan keempat Eko Yuli Irawan pada pesta olahraga paling akbar sedunia tersebut.
Prestasi Eko Yuli terbilang apik mengingat dia selalu sukses meraih medali dengan rincian dua medali perunggu (2008, 2012) dan satu medali perak (2016).
Baca Juga: Indonesia Tundukkan Uruguay pada FIBA 3x3 Kualifikasi Olimpiade Tokyo
Eko Yuli juga membawa modal bagus setelah meraih emas pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi pada 2018 dengan mencetak rekor untuk angkatan clean and jerk (174 kg).
Dilansir dari laman resmi Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), persiapan Eko Yuli disebut sudah bagus.
Eko Yuli pun sudah melewati rekor angkatan clean and jerk dalam latihan yang berlangsung di Empire Fit Club, Jakarta, pada Jumat (28/5/2021).
Pelatih Eko Yuli, Lukman, menyebut persiapan atlet berusia 31 tahun itu sudah mencapai angka 90 persen setelah menjalani program latihan selama dua bulan.
Baca Juga: Sempat Ingin Kirim Surat ke BWF, PBSI Legowo Hafiz/Gloria Gagal ke Olimpiade Tokyo
"Saat baru mulai, kondisinya sekitar 80 persen dan sekarang sudah hampir 95 persen dari target total Angkatan," kata Lukman.
"Sekarang, Eko sudah memasuki tahap pra-kompetisi, bahkan kompetisi pada bulan ini hingga bulan depan."
"Jadi saya harapkan di akhir bulan Juli dia sudah mencapai target total angkatan yang akan menjadi modalnya bertanding di Olimpiade."
Meski begitu, Lukman tetap mengingatkan hal-hal sepele yang harus diperhatikan oleh Eko Yuli untuk melakukan angkatan yang maksimal.
Baca Juga: BWF Tutup Masa Kualifikasi, Indonesia Kirim 7 Wakil pada Olimpiade Tokyo 2020
Posisi badan dan pengaturan napas misalnya, jika tidak dilakukan dengan baik bisa membuat performa atlet tidak maksimal dalam melakukan angkatan.
Persiapan Eko Yuli juga akan dibarengi dengan penurunan berat badan untuk mencapai batas di kelasnya yaitu 61 kg. Saat ini bobotnya masih 66 kg.
Meski penurunan berat badan berpotensi mengurangi tenaga atlet, Lukman tidak terlalu khawatir.
"Ada pengaruh terhadap fisik tapi tidak terlalu besar asalkan didukung faktor psikologis," katanya.
Baca Juga: Indonesia Tambah Wakil ke Olimpiade Tokyo dari Cabang Olahraga Dayung
"Eko harus dijaga jangan sampai cedera, karena itu kami terus menjaganya."
"Mentalnya juga harus dijaga agar dia memiliki keyakinan penuh dan siap bertanding di Olimpiade," pungkasnya.
Indonesia akan mengirimkan dua atlet angkat besi ke Olimpiade Tokyo 2020.
Selain Eko Yuli, atlet angkat besi tanah air yang lolos ke Olimpiade Tokyo adalah Windy Cantika yang tampil di kelas 49 kg putri.
Baca Juga: Termasuk Lalu Muhammad Zohri, Kiprah 2 Wakil Indonesia pada Test Event Olimpiade Tokyo
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | NOC Indonesia |
Komentar