"Kami berusaha menciptakan situasi gelembung selengkap mungkin sehingga kami dapat menciptakan ruang yang aman dan terjamin bagi orang-orang yang datang dari luar negeri serta orang-orang yang berada di Jepang, penduduk dan warga negara Jepang," kata Hashimoto lagi.
Gelombang infeksi virus Corona kembali terjadi di Jepang pada awal April lalu.
Saking tingginya, beberapa area di Negeri Sakura itu sampai harus menghadapi pembatasan pergerakan sampai 20 Juni mendatang.
Baca Juga: MotoGP Catalunya 2021 - Vinales Ingin Rekrut Kepala Kru Bekas Rossi
Selain masalah tersebut, program vaksinasi di Jepang juga tak bisa dibilang berjalan lancar dan cepat.
Memulai program vaksinasi Covid-19 per Februari lalu, sejauh ini Jepang baru bisa menyerap 3 persen rakyatnya ke dalam program itu.
Fakta ini menjadikan Jepang sebagai negara maju dengan tingkat vaksinasi paling rendah.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BBC |
Komentar