"Pada Mei 2018, saya pergi karena setelah dua setangah tahun, dengan begitu banyak kemenangan dan trofi, saya merasa Real Madrid membutuhkan pendekatan baru untuk tetap berada di level tertinggi."
"Saat ini segalanya telah berbeda."
"Saya pergi karena saya merasa klub tidak lagi memercayai saya dan tidak ada dukungan untuk membangun sesuatu dalam jangka waktu yang menengah atau panjang," bunyi surat Zidane melanjutkan.
Baca Juga: Respon Shin Tae-yong Soal Pelatih Vietnam Intip Laga Timnas Indonesia Vs Thailand
Meski Zidane telah mengklaim demikian, namun ternyata semua itu tidak benar, setidaknya begitu menurut mantan pelatih Real Madrid, Benito Floro.
Menurut Benito Floro, semua yang disampaikan Zidane dalam suratnya itu berbanding terbalik dengan kenyataan yang terjadi di lapangan.
Sosok yang melatih Real Madrid antara 1992 sampai 1994 itu berujar bahwa Real Madrid selalu mendukung Zidane, baik ketika masih menjadi pemain maupun saat menjadi pelatih entah di periode pertama atau yang kedua.
⚽️Benito Floro en #T4
????️ "Me ha sorprendido la reacción de Zidane porque creo que debería de haber respetado más a Florentino porque es el que le ha dado todo, tanto como jugador como entrenador. Sus razones tendrá pero no las hemos percibido"
???? https://t.co/ISpqMNwwRW pic.twitter.com/iqFSNMTnfO
— Radio MARCA (@RadioMARCA) June 3, 2021
Baca Juga: VIDEO - Witan Sulaeman Marah pada Asnawi Mangkualam, Evan Dimas Datang Melerai
"Saya terkejut dengan reaksi Zidane karena dia seharusnya lebih menghormati Florentino Perez," kata Benito Floro seperti dikutip BolaSport.com dari Marca.
"Klub-lah yang memberinya segalanya, baik sebagai pemain maupun sebagai pelatih. Dia akan memiliki alasannya, tetapi kita tidak tahu apa itu."
"Saya tidak berpikir itu sulit menjadi pelatih Real Madrid. Mereka memberi Anda pemain terbaik, fasilitas terbaik."
"Saya tidak tahu mengapa Zidane mengeluh karena klub selalu mendukungnya," kata Floro menambahkan.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | AS, Marca |
Komentar