Zohri membukukan waktu 10,38 detik dalam pemanasan dan 10,45 detik pada babak final untuk menempati posisi ketujuh dari delapan peserta.
Meski torehan waktu Zohri belum sesuai harapan, PB PASI tetap optimistis dengan potensi atlet lari mereka menuju Olimpiade Tokyo 2020.
"Jangan lupa dia habis cedera, lalu langsung ikut lari," kata Sekjen PASI, Tigor Tanjung, dilansir BolaSport.com dari Antaranews.com.
"Sejak bulan November (2020) Zohri tidak bisa latihan penuh, hanya pemulihan pasca-operasi."
Baca Juga: Ketua Panitia Masih Yakin Olimpiade Tokyo 2020 Bisa Berlangsung
"Kalau menurut saya catatan waktu 10,34 detik harus disyukuri, tandanya dia sudah pulih dari cederanya."
"Kalau sudah pulih, dia bisa diberikan porsi latihan lebih berat untuk meningkatkan kecepatan, serta prestasinya," imbuhnya.
PB PASI sendiri tidak memberikan target medali kepada Zohri pada debutnya di pentas olahraga terbesar di dunia itu.
Zohri diharapkan bisa menembus babak semifinal atau menembus catatan waktu kurang dari 10 detik pada Olimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga: BWF Tutup Masa Kualifikasi, Indonesia Kirim 7 Wakil pada Olimpiade Tokyo 2020
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | antaranews.com |
Komentar