Stadion yang berlokasi di kota London itu juga akan menjadi tempat digelarnya beberapa pertandingan babak gugur seperti 16 besar (dua pertandingan), semua laga semifinal, dan partai final.
Setelah mendapatkan keuntungan itu, timnas Inggris pun didesak oleh juru taktik yang pernah berkiprah di klub Premier League seperti Chelsea, Manchester United, dan Tottenham Hotspur, yakni Jose Mourinho, untuk mengerahkan segala yang mereka bisa agar mampu meraih kejayaan seperti tahun 1966.
"Bersama Brasil, Inggris mungkin salah satu dari dua negara tersulit untuk dilatih karena apa yang diharapkan orang dari tim," kata Mourinho seperti dikutip BolaSport.com dari Daily Mail.
Baca Juga: Hasil FP3 MotoGP Catalunya 2021 - Valentino Rossi Lolos Q2, Sang Murid Jadi yang Tercepat
"Ini negara yang sulit dan banyak berharap besar dari mereka. Secara budaya, alih-alih mendukung timnasnya dari hari pertama hingga hari terakhir, para penggemar justru memulai dengan beberapa hal negatif di sekitar mereka."
"Mereka harus sangat kuat secara emosional untuk mengatasi tekanan itu. Jika mereka melakukan hal itu, mereka memiliki peluang besar."
"Fase grup dimainkan di rumah. Semifinal dan final digelar di kandang sendiri."
Baca Juga: Presiden Juventus Ungkap Tujuan Super League: Reformasi dan Bukan Kudeta
"Keberhasilan itu harus diraih sekarang karena itu sama seperti tahun 1966 (Inggris menjadi tuan rumah Piala Dunia 1966)."
"Itu tidak terjadi di EURO 1996 karena mereka harus melewati babak adu penalti (di semifinal), yang merupakan sesuatu yang sangat tidak terduga."
"Maka dari itu, mereka harus memaksakan segalanya kali ini," tutur Mourinho menambahkan.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | daily mail |
Komentar