"Persiba Balikpapan menolak konsep kompetisi dengan sistem empat wilayah dengan konsekuensi delapan tim akan terdegradasi dalam waktu singkat."
Baca Juga: Gading Marten dan Persikota Dapat Dukungan dari Eks Pemain AC Milan
"Ini tidak sepadan dengan masa persiapan tim dan pendanaan yang dikeluarkan klub untuk berkompetisi di Liga 2," tulis Gede Widiade.
Lanjut ke poin ketiga, Persiba Balikpapan mengajukan pelaksanaan kompetisi Liga 2 dengan sistem kompetisi penuh dengan mempertimbangkan prinsip fair play.
Jika tidak memungkinkan, maka kompetisi bisa digelar dalam dua grup.
Baca Juga: Perkembangan Fisik Pemain PSIS Semarang Sudah Mulai Membaik
"Di masa pandemi ini, kami melihat bahwa semua klub (Liga 1, Liga 2, dan Liga 3) mengalami krisis finansial."
"Jadi sungguh tidak seimbang bila Liga 1 digelar dengan sistem kompetisi penuh, sementara Liga 2 memakai sistem bubble. Ada kesan bahwa klub peserta Liga 2 adalah anak tiri atau mungkin anak tetangga yang tidak perlu diperhatian dan kasih sayang penuh selayaknya anak kandung," tulis poin nomor empat.
Pada poin kelima, Persiba Balikpapan sangat setuju pelaksanaan Liga 2 dengan protokol kesehatan yang ketat dan aman.
Baca Juga: PSS Sleman Pastikan Rekrut Pemain Asing Berposisi Playmaker dan Stiker
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar