"Dahulu saat kecil ayah selalu mengantarkan saya bermain sepak bola, namun beliau tidak pernah menemani saya berlatih hingga akhir, selalu saya ditinggalkan karena dia juga sibuk bekerja," kata Witan Sulaeman.
"Namun karena itu juga saya menjadi mandiri, disaat teman-teman lain ditemani latihan oleh orang tua mereka, saya tidak,” kenang Witan Sulaeman.
Pada tahun 2016, Witan Sulaeman memutuskan bersekolah dan sekaligus menimba ilmu sepak bolanya di SKO Ragunan.
Pada 2019, Witan Sulaeman lulus dari SKO Ragunan.
Baca Juga: Wonderkid Persija Ingin Tren Positif Piala Menpora Berlanjut di Liga 1
Selama bersekolah di SKO Ragunan, Witan Sulaeman sering dipanggil ke timnas U-16 Indonesia.
Bahkan, ia sempat naik level ke timnas U-19 Indonesia meskipun usianya baru menginjak 16 tahun.
Di akhir 2019, Witan Sulaeman menandatangani kontrak profesional pertamanya bersama klub Liga 2, PSIM Yogyakarta.
Ia hanya setengah musim di PSIM Yogyakarta hingga akhirnya mendapatkan tawaran ke klub Serbia, FK Radnik Surdulica.
Baca Juga: Calon Dibuang Real Madrid, Gelandang Rp 312 Miliar Bersumpah Tak Bakal Gabung Barcelona
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar