"Khusus Rahmat Erwin Abdullah merupakan proses yang sangat mendebarkan mengingat para periode awal prakualifikasi April 2019 masih berjuang untuk masuk 13 besar," kata Hadi.
"Namun, setelah 6 Juni 2021, IWF terus menyesuaikan poin-poin setiap lifter dan akhirnya Rahmat bisa menjadi wakil Asia bersama China, Jepang, Korea Selatan."
Lolosnya Rahmat Erwin Abdullah tidak terlepas dari sanksi yang diterima para lifter Kolombia akibat kasus doping.
IWF melalui keterangannya menyebut bahwa peringkat ini belum final hingga seluruh proses anti-doping selesai.
Hadi Wihardja mendukung langkah IWF menindak tegas kasus doping di cabor angkat besi.
"IWF telah membuat keputusan sangat cermat karena memperhatikan kondisi lifter khususnya lift clean dan lifter harus bebas dari doping," ucap Hadi.
Perjuangan tak kalah berat dilalui Nurul Akmal yang pada akhir tahun 2020 masih berada di peringkat ke-14 dunia di kelasnya.
Untungnya, Nurul Akmal berhasil menembus peringkat enam besar setelah mengikuti beberapa turnamen kualifikasi pada tahun ini.
Cabor angkat besi menjadi salah satu cabor yang diharapkan bisa mendulang medali bagi Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga: Satu-satunya Juara Bertahan pada Olimpiade Tokyo, Chen Long Kalah dari Anthony Ginting dalam Rekor
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Antaranews |
Komentar