Pertama, jarang kejadian manusia yang memiliki riwayat hipertensi, bisa menjadi juara dunia.
"Dapat dibilang langka ya, sebenarnya memang ada riwayat hipertensi dari dulu memang begitu, tetapi bisa menjadi juara dunia. Saat vaksin bareng kelihatannya ia tidak jadi karena tensinya tinggi," ucap Chandra
"Sebagai senior, dia selalu menularkan semangat juang kepada junior, bahkan tradisi emas Olimpiade Beijing ia tunjukkan," tutur Chandra,
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyampaikan duka mendalam.
"Kita seluruh masyarakat kehilangan salah satu pahlawan bulutangkis Indonesia, kepergiannya memang begitu cepat dan cukup mengagetkan. Kita semua sangat berduka atas meninggalnya Markis Kido di usia yang sangat muda 36 tahun," Zainudin.
Zainudin berharap prestasi yang diukir Markis Kido untuk Indonesia patut diteladani pagi para pebulu tangkis muda.
"Dia banyak mengukir juara baik di tingkat Asia maupun Dunia (Olimpiade Beijing). Semangat juangnya dapat menjadi contoh para pebulutangkis penerusnya," ucap Zainudin.
Baca Juga: Berani Bertaruh, Georges St-Pierre Beberkan Tips Raup Bayaran Fantastis di UFC
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | kemenpora.go.id |
Komentar