BOLASPORT.COM - Gagal jebol gawang kosong Spanyol di Euro 2020, bomber mandul timnas Swedia habis di-bully netizen sampai polisi campur tangan kejar pelaku ujaran kebencian.
Nasib malang menimpa penyerang timnas Swedia, Marcus Berg, selepas laga pertamanya di Euro 2020.
Bomber 34 tahun itu habis dirundung warganet karena dinilai mandul dalam partai Grup E kontra timnas Spanyol, Senin (14/6/2021), di Stadion La Cartuja, Sevilla.
Ada satu momen ketika Marcus Berg gagal menceploskan bola dalam kondisi gawang menganga dari jarak amat dekat.
Posisinya bebas tak terkawal sama sekali.
Baca Juga: Man of The Match EURO 2020 - Cristiano Ronaldo Diselamatkan Rafael Silva, Si Pengubah Nasib Portugal
Namun, tendangan kaki kanan pemain FC Krasnodar itu malah membuat bola melambung ke atas mistar.
Pasca-pertandingan, Marcus Berg menjadi bulan-bulanan banyak fan Swedia di medsos.
Akunnya diserbu ribuan notifikasi berisi hinaan ataupun ujaran kebencian lain karena dianggap sebagai biang kerok kegagalan Swedia menang atas Spanyol.
Duel tersebut berakhir dengan skor imbang 0-0.
Ekspektasi publik Swedia terhadap Berg tinggi karena mereka berharap dirinya menjadi tumpuan utama di lini depan setelah Zlatan Ibrahimovic absen di turnamen karena cedera.
Di antara anggota skuad Swedia di Euro 2020, Berg merupakan pemilik gol terbanyak buat timnas dengan jumlah 24 butir.
Baca Juga: Rekor EURO 2020 - Spanyol Tembus Penguasaan Bola 85 Persen, Torehan Tertinggi di Euro
Apes, satu kegagalan fatal ini menjadikan dirinya bulan-bulanan suporter.
Seperti dikutip BolaSport.com dari Aftonbladet, pesan kebencian yang diterima Berg mulai dari hinaan, umpatan dan julukan kasar, ancaman, hingga tuntutan untuk mencoret dirinya sebagai warga negara Swedia.
Federasi Sepak Bola Swedia sampai membawa kasus ini untuk ditangani kepolisian.
Pihak berwenang memburu akun-akun yang bakal dikenakan pasal ujaran kebencian.
Melalui pesan panjang dalam kirimannya di akun Instagram pribadi, Berg sembari mengampanyekan penggunaan internet sehat.
"Saya seorang pesepak bola dan melewatkan sebuah peluang cetak gol yang luar biasa sulit, karena itu bisa membuat tim di posisi yang bagus," kata Berg kepada Welt.de.
"Banyak orang telah melewati batas. Anak-anak yang melihatnya bisa membaca dan mencontoh kelakuan itu lebih jauh."
Baca Juga: Man of the Match EURO 2020 - Robin Olsen, Benteng Kuat yang Redam Spanyol
"Hal itu dapat menciptakan lingkaran yang kejam. Bersama kita harus bergerak untuk menciptakan iklim lebih baik di media sosial," lanjut Berg, diwakilkan ketikannya di kutipan akun.
Perundungan yang dialami Berg juga memicu dukungan deras dari rekan setim maupun pelatih timnas Swedia, Janne Andersson.
"King, Marcus Berg. Selalu di belakangmu," bunyi pesan kapten Andreas Granqvist.
"Sungguh menjengkelkan. Saya bahkan tak mau menghabiskan energi sedikit pun untuk hal itu," kata kiper Robin Olsen.
Pihak federasi Swedia getol mengontrol dan menghapus komentar-komentar kebencian terhadap pemain mereka di media sosial.
Sebelumnya, warganet yang diidentifikasi sebagai fan timnas Swedia menyerang pemain mereka sendiri, Dejan Kulusevski, karena dianggap menyebarkan virus korona ke skuad.
Baca Juga: Rekor EURO 2020 - Daftar Raja Gol Sepanjang Masa Piala Eropa, Ronaldo Teratas, Griezmann Mengintip
Penyerang Juventus itu, bersama Mattias Svanberg, memang sempat divonis positif COVID-19 sebelum dinyatakan pulih dan diintegrasikan lagi ke tim.
"Kami mengecek akun kami dan Marcus, tapi sangat banyak (ujaran kebencian) di sana," ujar Kepala Keamanan Federasi Swedia, Martin Fredman.
View this post on Instagram
"Sayangnya, Anda tahu bahwa setelah melewatkan kesempatan mencetak gol, hal menjengkelkan bisa datang," kata Berg lagi.
"Apa yang terjadi di media sosial sungguh menyedihkan," imbuhnya.
Baca Juga: EURO 2020 - Spanyol Gagal Menang, Alvaro Morata Jadi Kambing Hitam, Luis Enrique Pasang Badan
Setelah mengawali Piala Eropa 2020 dengan skor imbang versus tim unggulan Spanyol, timnas Swedia bakal menghadapi Slovakia.
Duel kontra pemuncak klasemen sementara Grup E berlangsung pada 18 Juni di Krestovsky Stadium, St Petersburg, Rusia.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Aftonbladet.se, welt.de |
Komentar