Pembalap berusia 28 tahun ini juga memiliki beberapa target dan motivasi ekstra untuk membalap seperti yang saya lakukan di masa lalu.
"Tetapi, memang benar jika Anda memenangkan banyak balapan dan banyak kejuaraan di masa lalu, untuk tidak menang, Anda membutuhkan bahan bakar ekstra," ujar Marquez.
"Kemenangan memberi Anda energi ekstra, bahan bakar ekstra, dan pemenang membutuhkan ini.
Berkali-kali saya mengatakan bahwa saya sangat terkejut dan saya menghargai cara Valentino menerima situasi ini."
"Dia membalap tanpa pilihan untuk menang, tetapi masih menikmatinya, atau sepertinya dia menikmatinya," aku Marquez.
Namun, ketika komentar Marquez dilontarkan kepada Rossi, dia dengan cepat mengoreksinya.
Pembalap berjulukan The Doctor itu bersikeras bahwa dia jauh dari menikmati situasi mengerikan yang dia alami sekarang, dan telah mengharapkan lebih banyak hal dari tahun ini.
"Saya melanjutkan karena saya berpikir saya bisa lebih kompetitif. Jika tidak memenangkan balapan, berada di posisi depan membuat balapan yang bagus. Lima besar, di podium atau mendekatinya untuk menjadi salah satu orang terbaik di kejuaraan," ucap Rossi.
"Di kepala saya, ini adalah perasaan yang saya miliki. Saya juga tidak suka balapan untuk finis di urutan ke-16, tetapi 2020 adalah musim yang aneh," aku Rossi.
"Saya menderita COVID, saya mengganti kepala kru (dari Silvano Galbusera menjadi David Munoz]) dan saya ingin mengukur diri saya di musim yang sebenarnya. Tetapi, saya tidak bersenang-senang finis di urutan ke-16," tutur Rossi.
Baca Juga: Hasil FP3 MotoGP 2021 - Quartararo Tercepat, Pembalap Yamaha Lain Hilang
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | The Race |
Komentar