BOLASPORT.COM - Rasa sakit yang bersemayam di hati Gareth Southgate dan warga Inggris selama 25 tahun terbasuh begitu Inggris menyingkirkan Jerman di babak 16 besar Euro 2020.
Gol Raheem Sterling dan Harry Kane membawa timnas Inggris menang 2-0, sekaligus melangkah ke perempat final Euro 2020 untuk bertemu timnas Ukraina di Stadion Olimpico Roma, Sabtu (26/6/2021) waktu setempat atau Minggu pukul 02.00 WIB.
Kemenangan atas Jerman di Stadion Wembley bahkan melambungkan keyakinan Inggris bahwa kali ini kesempatan terbaik untuk juara.
Di tempat yang sama, 26 Juni 1996, Inggris bertemu Jerman di babak semifinal Piala Eropa.
Baca Juga: Kontrak Lionel Messi di Barcelona Berakhir Hari Ini
Saat itu harapan Inggris untuk juara juga sangat besar, bahkan dari jauh hari mereka mengobarkan slogan, "Football's Coming Home".
Sebagai penggagas sepak bola modern, Inggris berharap kehormatan sepak bola kembali kepada mereka.
Namun, meski sempat unggul 1-0 lewat gol Alan Shearer, Inggris dipaksa bermain imbang 1-1 setelah Stefan Kuntz membobol gawang David Seaman.
Baca Juga: Euro 2020 - Prancis Retak, Ada 4 Cekcok dan Pogba Jadi Tertuduh Utama
Itulah awal runtuhnya mimpi Inggris untuk menyambut kehadiran kembali kehormatan sepak bola.
Pertandingan pun diakhiri dengan adu penalti.
Dalam adu penalti, Inggris kalah 4-5 dan biang kegagalan itu adalah Gareth Southgate yang saat itu menjadi bek andalan.
Sebagai penendang penalti kelima, Southgate gagal. Wembley bungkam, Inggris muram. Jerman yang akhirnya ke final dan juara setelah mengalahkan Republik Ceska.
Seperti pisau menikam jantung, rasa sakit itu diakui Gareth Southgate selalu mengganggunya dan tak bisa hilang.
Baca Juga: EURO 2020 - Peringkat 3 Terbaik Dilindungi Malaikat, Lolos Semua kecuali Portugal
Kini, sebagai pelatih Inggris, Southgate ingin menebus kesalahan besar yang bersejarah itu, meski tak bisa mengubah masa lalu.
Kemenangan Harry Kane dkk atas Jerman di babak 16 besar Euro 2020 serasa membasuh luka itu, meski tak akan hilang 100 persen.
"Saya merasa senang karena Inggris menang atas Jerman," kata Gareth Southgate seperti dikutip BolaSport.com dari UEFA.
"Saya melihat di layar lebar, David Seaman ada di sana. Teman satu tim yang bermain dengan saya saat melawan Jerman di Euro 1996."
"Saya tak bisa mengubah masa lalu, itu akan selalu menyakitkan."
Baca Juga: Masih Dendam dengan Cristiano Ronaldo, Pelatih Hungaria Ejek Gaya Selebrasi Gol
"Akan tetapi, yang terasa indah adalah kami mempersembahkan langkah ke babak berikutnya untuk diingat dan sekarang kami akan ke sana dan berjuang di Roma," ucap Southgate lagi.
Meski tak mengubah sejarah Euro 1996, kemenangan Inggris atas Jerman melambungkan kembali mimpi publik Negeri Ratu Elizabeth II.
Bahkan, slogan "Football's Coming Home" bergema lagi.
Eks striker Inggris, Alan Shearer, yakin ini kesempatan terbaik Inggris untuk juara.
"Saya yakin, Inggris tak akan punya kesempatan sebagus ini untuk juara Piala eropa," ujar Shearer.
Jalan Inggris memang terlihat lebih mudah, setelah menyingkirkan lawan terberat, Jerman.
Melawan timnas Ukraina pada perempat final di Roma, Inggris jauh lebih diunggulkan.
Jika lolos, maka Inggris di semifinal akan bertemu pemenang antara timnas Denmark dan timnas Republik Ceska di Stadion Wembley.
Baca Juga: Susunan Pemain Swedia vs Ukraina - Audisi Calon Penantang Inggris di Perempat Final
"Kami sudah mengalahkan Jerman dan kami melakukannya dengan cara yang impresif hari ini," ujar Shearer.
Apalagi, semangat membayar kegagalan di Euro 1996 semakin besar, demikian juga harapan publik Inggris.
Mungkin, sakit hati di Euro 1996 tak akan hilang dari hati Gareth Southgate dan seluruh publik Inggris.
Baca Juga: EURO 2020 - Mbappe Bikin Prancis Gugur, Masa Depan Deschamps Tak Terdampak
Namun, juara Euro 2020 akan menjadi obat terindah, bahkan sangat mungkin melupakan sakit masa lalu.
Semangat itu yang kini menjadi energi lebih The Three Lions dalam melangkah ke babak berikutnya.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | UEFA |
Komentar