Kini, perhatian peraih medali perunggu Olimpiade Rio 2016 itu beralih ke Olimpiade Tokyo 2020.
"Saya menjalani kehidupan yang saya jalani dan duduk di sini dan bersiap untuk Olimpiade Tokyo, Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Saya memulai sebagai anak berusia lima atau enam tahun bermain bulu tangkis, dan sekarang saya di sini," tutur Axelsen.
"Terkadang, Anda harus mundur selangkah dan bersyukur atas segalanya. Saya senang telah lolos ke Olimpiade kedua saya. Melewati kualifikasi selalu membuat stres," ujar Axelsen.
Axelsen lalu bertekad mengubah warna medali perunggu yang dimilikinya menjadi kilau medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020.
"Saya ingin membuatnya menjadi warna yang lebih menarik. Itu mimpi saya. Itu tujuan saya. Saya memiliki tantangan cedera. Jadi, bagus untuk memiliki posisi yang kuat pada periode kualifikasi," ucap Axelsen.
Terkait strategi di Tokyo, pebulu tangkis berusia 27 tahun itu sudah menyiapkan rencana bagus.
Baca Juga: Mario Suryo Aji Siap Hadapi Tantangan Moto3 Junior World Championship Portugal
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BWF Badminton |
Komentar