BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen, mengawali 2021 dengan hasil positif setelah merebut gelar berturut-turut pada Thailand Open I dan Thailand Open II 2021 pada Januari kemarin.
Sebelum itu, selama 2020 dengan banyak turnamen batal karena pandemi Covid-19, Viktor Axelsen menghadapi tantangan lain yakni cedera.
Setelah memenangkan All England Open 2020, Viktor Axelsen melewatkan turnamen di rumah sendiri, Denmark Open 2020.
Pemain asli Odense itu membutuhkan waktu istirahat untuk pulih dari operasi pergelangan kaki.
"Saya fokus pada pemulihan cedera saya. Latihan taktis dan pelatihan fisik terbayar dengan baik," kata Axelsen dilansir BolaSport.com dari BWF Badminton.
Baca Juga: Debut pada Olimpiade Tokyo 2020, Marcus/Kevin: Dinikmati Saja
Kini, perhatian peraih medali perunggu Olimpiade Rio 2016 itu beralih ke Olimpiade Tokyo 2020.
"Saya menjalani kehidupan yang saya jalani dan duduk di sini dan bersiap untuk Olimpiade Tokyo, Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Saya memulai sebagai anak berusia lima atau enam tahun bermain bulu tangkis, dan sekarang saya di sini," tutur Axelsen.
"Terkadang, Anda harus mundur selangkah dan bersyukur atas segalanya. Saya senang telah lolos ke Olimpiade kedua saya. Melewati kualifikasi selalu membuat stres," ujar Axelsen.
Axelsen lalu bertekad mengubah warna medali perunggu yang dimilikinya menjadi kilau medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020.
"Saya ingin membuatnya menjadi warna yang lebih menarik. Itu mimpi saya. Itu tujuan saya. Saya memiliki tantangan cedera. Jadi, bagus untuk memiliki posisi yang kuat pada periode kualifikasi," ucap Axelsen.
Terkait strategi di Tokyo, pebulu tangkis berusia 27 tahun itu sudah menyiapkan rencana bagus.
Baca Juga: Mario Suryo Aji Siap Hadapi Tantangan Moto3 Junior World Championship Portugal
"Ini sedikit klise, tetapi seringkali perjalanan itulah yang paling menyenangkan. Saya mencoba menikmati proses kerja keras. Dan kemudian semoga, saya akan mendapatkan hasil yang baik di Olimpiade," ujar Axelsen.
Axelsen telah menjalanu 32 pertandingan yang luar biasa tahun ini dan meskipun meraih empat gelar, ada satu pencapaian yang tidak bisa menandingi titel tersebut.
"Pencapaian terbesar dalam hidup saya adalah kelahiran putri saya (Vega). Selain itu, di lapangan juga,” ujarnya sambil tertawa.
"Turnamen Leg Asia di Bangkok adalah pertama kalinya saya berlaga setelah kelahiran putri saya, dan bisa bermain di level setinggi itu."
"Saya menikmati hidup. Satu hal yang saya tahu pasti adalah saya akan melakukan yang terbaik dan saya akan senang melakukannya. Jadi, kita lihat saja apa yang terjadi di Tokyo," ucap Axelsen.
Baca Juga: Perbaikan Kesepakatan, Morbidelli Akan Gantikan Vinales pada 2022
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BWF Badminton |
Komentar