BOLASPORT.com – Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara Kunta Wibawa mengatakan, percepatan penyerapan anggaran PEN masih harus terus didorong agar manfaatnya dapat dirasakan signifikan oleh masyarakat.
“Memang harus kita dorong terus percepatan penyerapannya agar berdampak signifikan bagi masyarakat dan perekonomian nasional. Sampai pada periode semester II 2021 ini pencairannya akan jadi jauh lebih baik,” kata Kunta melalui pernyataan resmi, Minggu (3/7/2021).
Sebagai informasi, penyerapan program PEN hingga akhir Juni 2021 mencapai Rp 237,4 triliun atau sekitar 34 persen dari total pagu anggaran Rp 669,43 triliun.
Adapun penyerapan tersebut dialokasikan melalui klaster kesehatan program PEN sebesar Rp 45,4 triliun, klaster perlindungan sosial sebesar Rp 55,36 triliun, klaster dukungan UMKM Rp 39,79 triliun, dan klaster insentif usaha Rp 36 triliun.
Baca Juga: Pemain Anyar Persib Bandung Minta Maaf ke Bobotoh, Ada Apa?
Sejalan dengan penyerapan program PEN, tren perekonomian dinilai Kunta turut menunjukan pemulihan, terutama dari segi konsumsi maupun produksi. Hal tersebut terlihat dari total belanja modal keseluruhan APBN 2021 yang penyerapannya dianggap Kunta lebih tinggi daripada kuartal I dan II di 2020.
Program prioritas
Di samping alokasi dana yang dilakukan melalui program PEN, kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) turut melakukan kebijakan serupa.
Pada KemenkopUKM, Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Eddy Satria menyebut, saat ini KemenkoUKM masih terus melanjutkan program PEN tahun lalu guna mendukung perbaikan ekonomi bagi masyarakat maupun UMKM.
“KemenkopUKM masih melanjutkan program PEN tahun lalu, yakni subsidi bunga kredit usaha, penempatan dana pemerintah pada mitra bank umum, imbal jasa penjaminan, penjaminan lost limit, kebijakan pph final, dan Bantuan Presiden Usaha Mikro (BPUM),” ujar Eddy.
Baca Juga: Solusi Arema FC untuk Liga 1 2021/2022
Prioritas anggaran UMKM disebut Eddy saat ini telah mencapai angka Rp 11,76 triliun dengan jumlah penerima sebanyak 9,8 juta UMKM. Guna menyasar lebih banyak UMKM lainnya, KemenkopUKM rencananya akan menambah alokasi penerima baru sebanyak 3 juta UMKM.
“Sekarang sedang proses pencarian untuk menambah cakupan penerima hingga 3 juta penerima bantuan lagi, dengan total anggaran tambahan Rp 3,6 triliun” tambah Eddy.
Sementara itu, Kementrian PUPR juga tengah mengadakan lima program prioritas nasional yang ditujukan untuk menyerap 1,2 juta tenaga kerja melalui program padat karya dengan anggatan senilai Rp 23,24 triliun.
Juru Bicara Kementrian PUPR Endra Saleh Atmawidjaja menyebut, dalam rangka membuka lapangan pekerjaan sampai ke pelosok pedesaan, Kementrian PUPR melakukan 20 kegiatan pendukung, yakni reservasi jalan, perbaikan drainase, mengecat jembatan dan lainnya.
“Realisasinya sudah mencapai 47 persen yang kami perkirakan hingga kini telah menyerap 700 ribu tenaga kerja,”ujar Endra.
Baca Juga: Striker Timnas Indonesia Era Luis Milla Cetak Quat-trick, Persis Solo Pesta Gol di Laga Uji Coba
Adapun empat fokus pembangunan lain yang akan dilakukan yakni, pembangunan sarana dan prasarana pariwisata dengan alokasi sebesar Rp 3,81 triliun. Pembangunan proyek ketahanan pangan Rp 34,3 triliun, pembangunan infrastruktur sektor Informasi, Komunikasi dan Teknologi Rp240 miliar, serta pembangunan kawasan industri Rp 9,83 triliun.
Editor | : | Sheila Respati |
Komentar