"Saat pertama kali bermain pada Olimpiade pertama saya di London, saya sangat muda," ucap Tai yang kini berusia 27 tahun, dikutip dari Badminton Planet.
"Pada Olimpiade kedua, di Rio, saya terlalu memberi beban kepada diri sendiri dan sedang cedera. Itulah kenapa performa saya tidak ideal," kata dia menjelaskan.
Dibanding dengan dua pengalaman berlaga pada Olimpiade London 2012 dan Olimpiade Rio 2016, kesiapan Tai tentu kini jauh lebih baik.
Selain telah memiliki jam terbang yang tinggi, Tai juga berstatus pemain nomor satu dunia dan terhitung jarang kalah dalam beberapa tahun terakhir.
Tak cuma itu, absennya sang juara bertahan, Carolina Marin, juga memperbesar kansnya meraih medali emas.
Namun, sebagai pemain yang sudah banyak makan asam-garam kehidupan, Tai enggan jemawa.
Baca Juga: Update Peringkat Dunia - Tai Tzu Ying Masih Ratu Bulu Tangkis, Gregoria Turun 1 Setrip
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Badminton Planet |
Komentar