BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, punya catatan positif pada ajang multievent dengan meraih medali emas SEA Games 2017 Malaysia dan Asian Games 2018 Indonesia.
Namun, hal itu tidak membuat Jonatan Christie jemawa pada Olimpiade Tokyo 2020, 23 Juli-8 Agustus. Dia bahkan sadar betul Olimpiade adalah ajang yang sama sekali berbeda dari multievent lain.
"Multievent itu adalah salah satu pertandingan yang lebih banyak orang tahu daripada pertandingan-pertandingan terbuka biasa," kata Jonatan Christie dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.
"Selain itu, kadang multievent terasa lebih merepresentasikan negara. Lebih berasa aja membela Indonesia ya walau di ajang lain juga saya membawa nama Indonesia," aku Jonatan.
Baca Juga: Jelang Olimpiade Tokyo 2020 - Ganda Putri Korea Ingin Gagalkan 2 Wakil Jepang Raih Medali Emas
Menurut Jonatan, suasana dan atmosfer Olimpiade pasti berbeda dengan Asian Games. Olimpiade ajang yang lebih besar meski kekuatan bulu tangkis masih ada di Asia.
"Saat itu, saya bisa mencapai hasil yang bagus. Tetapi, tidak bisa dipungkiri sekarang pemain-pemain Eropa juga sangat bagus. Itu menunjukkan persaingan akan ketat di Olimpiade kali ini. Saya tidak merasa tertekan, lebih dibawa enjoy sih," tutur Jonatan.
"Sekarang bagaimana mengatasi pikirannya, bukan pressure ya. Setiap atlet pasti maunya menang dan itu yang saya kontrol, saya pikirkan bagaimana mengatasinya," ujar Jonatan.
Meski mencoba enjoy, pemain berusia 23 tahun itu mengaku tetap diliputi ketegangan menghadapi Olimpiade.
Namun bukan Olimpiade yang membuat ia tegang, melainkan kondisi dunia yang sedang tidak menentu karena pandemi Covid-19.
"Tegang sudah pasti ada tapi saya tegangnya bukan karena apa-apa lebih karena kami tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di depan dengan kondisi seperti ini. Ambil contoh pada All England kemarin. Kami sudah di sana, terus tiba-tiba tidak bisa bertanding."
Baca Juga: Jelang Olimpiade Tokyo 2020 - Jadi 'Kuda Hitam', Jonatan Christie Bandingkan dengan Tim Euro
"Itu cukup membuat down. Makanya saya sekarang lebih berpasarah pada Tuhan. Semua sudah ada jalan dari-Nya. Saya berdoa semoga kejadian itu tidak terulang lagi," ucap Jonatan.
Ditanya mengenai target, Jojo mengaku ingin mendapat hal yang baik dari keikutsertaan pertamanya di Olimpiade tahun ini.
"Harapannya bisa dapat sesuatu hal yang baik, kalau untuk dapat medali di Olimpiade pasti semua juga ingin," kata Jonatan.
"Tetapi, sejauh ini saya mau coba lakukan yang terbaik dulu dan saat masuk di lapangan tunjukkan kalau ini sudah mewakili Indonesia dan siap berjuang mati-matian," ujar Jonatan.
Tim bulu tangkis Indonesia memastikan mengirim tujuh wakil atau 11 atlet ke Olimpiade Tokyo 2020.
Mereka adalah Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra), Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri), Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (ganda putra).
Selain itu, ada Greysia Polii/Apriyani Rahayu (ganda putri) dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (ganda campuran).
Mereka sudah menjalani tes PCR pada Minggu (4/7/2021) dengan hasil semua negatif. Tes ini menjadi salah satu bagian dari persyaratan pendaftaran ke Olimpiade.
Baca Juga: Update Klasemen Formula 1 (F1) 2021 - Verstappen Jaga Asa Jadi Juara Dunia Musim Ini
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Badminton Indonesia.org |
Komentar