"Malahan, saya adalah seorang striker saat mulai berlatih di sekolah sepak bola (SSB) Villa 2000," ujarnya.
Baca Juga: Agenda MotoGP dan F1 Australia 2021 Dibatalkan Akibat Krisis Kesehatan
Risky Sudirman menilai jika posisi penyerang juga tidak sesuai dengannya.
“Entah kenapa, saya sama sekali tidak tertarik menjadi pemain belakang. Malahan, saya adalah seorang striker saat mulai berlatih di sekolah sepak bola (SSB) Villa 2000,” kata Risky.
Karir sebagai penjaga gawang juga dimulai dari SSB saat dia dipilih menjadi kiper untuk SSB Villa 2000.
Alasannya karena pemain yang memperkuat Timnas U-19 ini memiliki postur yang proporsional sebagai penjaga gawang.
"Pelatih saat di SSB meminta saya menjadi penjaga gawang karena badan saya tergolong tinggi untuk anak-anak," ucap Risky.
"Pelatih saat di SSB meminta saya menjadi penjaga gawang karena badan saya tergolong tinggi untuk anak-anak. Jangkauan saya juga dinilai lebih panjang," tutup Risky Sudirman.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com, persija.id |
Komentar